14 Macam Aliran Filsafat
1. Rasionalisme
Yang merupakan aliran filsafat yang sangat mementingkan
rasio, didalam rasio terdapat ide-ide dan dengan itu orang dapat membangun
sutau ilmu pengetahuan tanpa harus menghiraukan realitas diluar rasio
2. Empirisme
Pada aliaran ini berpendapat bahwa pada bidang pengetahuan
berasal dari pengalaman sehingga pengenalan inderawi yang merupakan yang paling
jelas dan sempurna.
3. Kritisisme
Yang merupakan aliran filsafat yang menyelidiki batas-batas
kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia. Oleh sebab itu kritisisme
sangat berbeda corak dengan rasionalisme yang mempercayai kemampuan rasio
secara mutlak.
4. Idealisme
aliran filsafat yang menganggap bahwa realitas ini terdiri
dari ide-ide pikiran-pikiran akal atau jiwa dan bukan benda material dan
kekuatan.
5. Naturalisme
Merupakan paham pendirian bahwa setiap bayi lahir dalam
kedaan suci dan dianugerahi dengan potensi insaniyah yang dapat berkembang
secara alamiah. Karena itu pendidikan pada dasarnya sekedar merupakan suatu
proses pemberian kemudahan agar anak dapat berkembang sesuai dengan kodrat
alamiahnya.
6. Positivisme
Positivisme berasal dari kata ( positi ) yang artinya dengan
faktual yaitu apa yang berdasarkan fakta-fakta menyelidiki fakta-fakta dan
hubungan yang terdapat antara fakta-fakta pengetahuan tidak boleh melebihi
fakta. Positivisme hanya mengandalkan fakta-fakta belaka bukan berdasarkan
pengalaman seperti empirisme.
7. Materialisme
Yang merupakan aliran yang menganggap bahwa didunia ini tidak
ada selain materi atau nature ( alam ) dan dunia fisik adalah satu. Faham
materialisme ini tidak memerlukan dalil-dalil yang muluk-muluk dan abstrak juga
teorinya jelas berpegang pada kenyataan-kenyataan yang jelas dan mudah dapat
dimnegerti.
8. Fenomenalisme
Aliran atau faham yang menganggap bahwa fenomenalisme (
gejala ) ialah sumber pengetahuan dan kebenaran. Seorang fenomenalisme suka
melihat gejala, berbeda dengan seorang ahli imu positif yang mengumpulkan
sebuah data, mencari korelasi dan fungsi, serta membuat hukum-hukum dan teori,
fenomenalisme bergerak dibidang yang pasti.
9. Intusionalisme
Suatu aliran atau faham yang menganggap bahwa intuisi (
naluri/perasaan ) ialah sumber pengetahuan dan kebenaran intuisi termasuk salah
satu kegiatan berfikir yang tidak didasarkan pada penalaran dan tidak bercampur
aduk dengan perasaan.
10. Sekularisme
Merupakan suatu proses pembebasan manusia dalam berpikirnya
dan dalam berbagai aspek kebudayaan dari segala yang bersifat keagamaan dan
metafisika sehingga bersifat duniawi belaka sekularisme bertujuan member
interprestasi atau pengertian terhadap kehidupan manusia tanpa percaya kepada
tuhan kitab suci dan hari kemudian.
11. Monisme
Monisme ( monism ) yang berasal dari kata yunani yaitu monos
( sendiri, tunggal ) secara istilah monisme adalah suatu paham yang berpendapat
bahwa unsure pokok dari segala sesuatu adalah unsure yang bersifat tunggal/esa.
12. Dualisme
Dualisme ( dualism ) yang berasal dari kata latin yaitu duo (
dua ). Dualism ialah ajaran yang menyatakan realitas itu terdiri dari dua
substansi yang berlainan dan bertolak belakang masing-masing substansi bersifat
unik dan tidak dapat direduksi.
13. Pluralisme
Pluralisme ( pluralism ) yang berasal dari kata pluralis (
jamak ) aliran ini menyatakan bahwa realitas tidak terdiri dari satu subsatansi
atau dua substansi tetapi banyak substansi yang bersifat independen satu sama
lain. Sebagai konsekuensinya alam semesta pada dasarnya tidak memiliki
kesatuan, kontinuitas, harmonis dan tatanan yang koheren, rasional dan
fundamental.
14. Eksistensialisme
Kata dasar eksistensi ( existency ) ialah existyang berasal
dari bahasa latin ex yang berarti keluar dan sister yang berarti berdiri. Jadi
eksistensi ialah berdiri dengan keluar dari diri sendiri, artinya dengan keluar
dari dirinya sendiri manusia sadar tentang dirinya sendiri, ia berdiri sebagai
aku atau pribadi. Pikiran semacam ini dalam bahasa jerman disebut dasein ( da
artinya disana, sein artinya berada ).
Dari penjabaran diatas dapat diambil pengertian bahwa cara
berada manusia itu menunjukkan bahwa ia merupakan kesatuan dengan alam jasmani,
ia satu susunan dengan alam jasmani, manusia selalu mengkonstruksi dirinya,
jadi ia tidak pernah selesai. Dengan demikian manusia selalu adalam kedaan
membelum, ia selalu sedang ini atau sedang itu.
Untuk lebih jelasnya lagi tentang filsafat eksistensialisme ini perlu kiranya dibedakan dengan filsafat eksistensi.
Untuk lebih jelasnya lagi tentang filsafat eksistensialisme ini perlu kiranya dibedakan dengan filsafat eksistensi.
Yang dimaksud dengan filsafat eksistensi ialah benar-benar
seperti arti katanya, yaitu filsafat yang menempatkan cara wujud manusia
sebagai tema sentral. Sedangkan filsafat eksistensialisme ialah aliran filsafat
yang menyatakan bahwa cara berada manusia dan benda lain tidaklah sama.
Daftar Pustaka
http://www.dosenpendidikan.com/14-macam-aliran-filsafat-yang-merubah-pola-pikir-manusia/