Sabtu, 08 Oktober 2016

PENGERTIAN FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN


         PENGERTIAN FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN
filsafat dan pendidikan memang merupakan dua istilah yang terdiri pada makna dan hakikat masing-masing, namun ketika keduanya digabungkan kedalam satu tema khusus, maka ia pun memiliki makna tersendiri yang menunjuk kedalam suatu kesatuan pengertian yang tidak dipisahkan. namun filsafat pendidikan telah dipandang sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, namun bukanlah berarti bahwa kajiannya hanya sekedar menelaah sendi-sendi pendidikan atau filsafat semata. filsafat pendidikan adalah bagian yang tidak dipisahkan dar filsafat secara keseluruan, baik dalam system maupun metode.
Sedangkan filsafat berasal dari bahasa Yunani Kuno oleh seorang Arab dengan mengalami sedikit perubahan bunyi  yaitu, falsafat  dan oleh orang Indonesia disebut dengan filsafat . menurut Harold H.Titus berpendapat bahwa filsafat adalah sekumpulan sikap hidup yang terbentuk dari sikap berpikir kritis tentang realitas kehidupan dan alam.  sedangkan ilmu pendidikan merupakan sebuah system pengetahuan tentang pendidikan yang dilakukan melalui riset. menurut  Mat Brodbeck dalam logic and Scientific Menthind in Research, yang dimuat dalam Handbooj of Reseach on Teaching, setiap ilmu yang berisi sejumlah besar istilah yang disebut konsep, yang tidak lain merupakan apa yang kita pikirkan berdasarkan pengalaman (Novak: 18 dan Brodbeck: 48).
Filsafat pendidikan secara langsung memberikan perhatiannya pada apa yang merupakan kegiatan filsafat secara keseluruhan, baik dalam system maupun dalamorientasi. yang membedakan aktivitasnya hanya pada kosentrasinya yang ditunjukkan untuk menganalisis realitas yang terbatasa dalam  berbagai problem dan isu pendidikannya.
Para ahli banyak memberikan define tentang filsafat pendidikan, namun kesemuanya hamper sepakat untuk mengatakan bahwa filsafat pendidikan mengandung makan kritis, sistematis, dan rapikal tentang berbagai masalah kependidikan guna pencaharian konsep-konsep dan gagasan-gagasan yang dapat mengarahkan manusia dalam rancangan yang integral agar kependidikan benar-benar dapat menjawab kebutuhan masyarakat dalam rangka kemajuan-kemajuan. berikut ini beberapa definisi yang telah diberikan para ahli  terhadap filsafat pendidikan:
1. Omar Mohammad Al-Thoummy al-Syaibany meyebutkan, bahwa filsafat pendidikan adalah pelaksanaan pendangan filsafat dan kaidah-kaidah filsafat dalam bidang pengalaman kemanusiaan yang disebut dengan pendidikan.
2.   M. Arifin Ed. mengemukakan, bahwa filsafat pendidikan adalah upaya memikirkan permasalahan pendidikan
3.      Ali Khalid Abu al-ainain. mengemukakan bahwa, filsafat pendidikan merupakan upaya berfikir filosofis tentang realitas kependidikah dalam hal ini, sehingga melahirkan teori-teori pendidikan yang berguna bagi kemajuan aktivitas pendidikan itu sendiri.
4.   B.Othanel Smith, philosophy of education, Encyclopedia of Educational research, hlm.957-963) mengemukakan bahwa, filsafat pendidikan adalah menyelidiki hakikat pelaksaan pendidikan yang bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang, cara, dan hasilnya, serta hakikat ilmu pendidikan, yang bersangkut paut dengan analisis kritis terhadap stuktur dan kegunaanya.
5.    Muhammad Labib al-Najihi: Filsafat pendidikan adalah suatu aktivitas yang teratur yang menjadikan filsafat itu sebagai jalan mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.
6.     Kilpatrik dalam Buku Philosophy of Education menyebutkan "Philisophizing and education are, then, but two stages of the same endeavo; Philisophizing to think out better values and idealism, education to realize these in life, in human personality. Education acting out of the best direction philosophizing in can give, tries and beginning primarly wit h the young, t o lead people to build critrised values to their characters, and in this way to get the highest ideals of philosophy progressively embodied in their lives." Berfilsafat dan mendidik adalah dua fase dalam satu usaha. Berfilsafat adalah memikirkan dan mempert imbangkan nilai-nilai dan cita-cita yang lebih baik, sedangkan mendidik ialah usaha merealisasi nilai-nilai dan cita-cita itu didalam kehidupan dan dalam kepribadian manusia. Mendidik ialah mewujudkan nilai-nilai yang disumbangkan filsafat, dimulai dengan generasi muda, untuk membimbing rakyat membina nilai-nilai di dalam kepribadian mereka, dan melembagakannya dalam kehidupan mereka.
7.   John Dewey memandang pendidikan sebagai suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan(emotional) menuju kearah tabi’at manusia, maka filsafat juga dapat diartikan sebagai teori umum pendidikan (Democracy and Educat ion, p. 383)
8.      Prof. Brameld berkata tentang filsafat pendidikan : That is, we should bring philosophy to bear upon the problems of education as effiently…Kita harus membawa filsafat guna mengatasi persoalan-persoalan pendidikan secara efisien, jelas, dan sistematis sedapat mungkin…); 
9.   Van Cleve Morris menyatakan : “Secara ringkas kita mengatakan bahwa pendidikan adalah studi filosofis, karena ia pada dasarnya, bukan alat social semata untuk mengalihkan cara hidup secara menyeluruh kepada setiap generasi, akan tetapi ia juga menjadi agen (lembaga) yang melayani hati nurani masyarakat dalam perjuangan mencapai hari depan lebih baik (Van Cleve Morris, Becamingan Education, p.57 dalam buku Filsafat Pendidikan Islam, Prof HM. Arifin, Med, p. 3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar