Pendidikan Menurut Progresivisme
Progresivisme
lahir sebagai pembaharuan dalam dunia pendidikan.Progresif (berkembang maju)
adalah sifat alami kodrat, dan itu berarti perubahan, dan perubahan berarti
sesuatu yang baru. Progresivisme mengangggap pendidikan mampu merubah dalam
arti membina kebudayaan yang baru yang dapat menyelamatkan manusia bagi hari
yang akan datang yang semakin kompleks.
Progresivisme
menghendaki pendidikan yang pada hakikatnya progresif (kearah kemajuan dari
keadaan sekarang).Tujuan pendidikan diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman
yang terus menerus, agar peserta didik dapat berbuat sesuatu yang inteligen dan
mampu mengadakan penyesuaian dan penyesuaian kembali sesuai dengan tuntutan
dari lingkungan.
Aliran
filsafat progresivisme berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini
mungkin tidak benar di masa mendatang.Pendidikan harus terpusat pada anak
bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan.Progresivisme mempunyai
konsep yang di dasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu
mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi dan mengatasi
masalah-masalah yang bersifat menekan atau mengancam adanya manusia itu
sendiri.Oleh karena kemajuan atau progress ini menjadi suatu statmen
progrevisme, maka beberapa ilmu pengetahuan yang mampu menumbuhkan kemajuan di
pandang merupakan bagian utama dari kebudayaan yang meliputi ilmu-ilmu hayat,
antropologi, psikologi dan ilmu alam.Progresivisme berpendapat tidak ada teori
realita yang umum.
Aliran
progesivisme telah memberikan sumbangan yang besar di dunia pendidikan.Aliran
ini telah meletakkan dasar-dasar kemerdekaan dan kebebasan kepada anak didik.
Anak didik diberikan kebaikan, baik secara fisik maupun cara berpikir, guna
mengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendam dalam dirinya tanpa terhambat
oleh rintangan yang dibuat oleh orang lain. Oleh karena itu, filsafat
progesivisme tidak menyetujui pendidikan yang otoriter.
Aliran
progresivisme memandang kehidupan manusia berkembang terus menerus dalam suatu
arah yang positif.Apa yang dipandang benar sekarang belum tentu benar pada masa
yang akan datang. Oleh sebab itu peserta didik bukanlah dipersiapkan untuk
menghidupi masa kini, melainkan mereka harus dipersiapkan menghadapi kehidupan
masa yang akan datang.
Berikut beberapa
pandangan aliran progresivisme dalam bidang pendidikan, antara lain sebagai
berikut:
1.
Pendidikan
Progresivisme
didasarkan pada keyakinan bahnwa pendidikan harus terpusat pada anak bukanlah
memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Menurut progresivisme, pendidikan
selalu dalam proses perkembangan dan sebagai suatu rekonstruksi pengalaman yang
terus-menerus. Progresivisme menekankan enam prinsip mengenai pendidikan dan
belajar, yaitu:
- Pendidikan seharusnya adalah hidup itu sendiri, bukan persiapan atau kehidupan.
- Belajar harus berhubungan dengan minat anak
- Belajar melalui pemecahan masalah hendaknya diutamakan dari pada pemberian bahan pelajaran
- Guru berperan dalam pemberi advise, bukan untuk mengarahkan
- Sekolah harus menggerakkan kerjasama daripada kompetensi
- Demokrasi
2.
Tujuan Pendidikan
Tujuan
Pendidikan menurut pandangan aliran progresivisme adalah pendidikan harus
memberikan keterampilan dan alat-alat yang bermanfaat untuk berinteraksi dengan
lingkungan yang berbeda dalam proses perubahan secara terus menerus. Yang
dimakssud dengan alat-alat adalah keterampilan pemecahan masalah (problem
solving) yang dapat digunakan oleh individu untuk menentukan, menganalisis, dan
memecahkan masalah.Pendidikan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
memecahkan berbagai masalah baru dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan
sosial, atau dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang berada dalam
proses perubahan. Selain itu pendidikan juga bertujuan membantu peserta didik
untuk menjadi warga Negara yang demokratis.
Rose
belajar terpusatkan pada perilaku cooperative dan disiplin diri dimana
kebudayaan sangat dibutuhkan dan berfungsi dalam masyarakat.Tujuan keseluruhan
pendidikan adalah melatih anak agar kelak dapat bekerja, bekerja secara
sistematis, mencintai kerja dan bekerja dengan otak dan hati.
3.
Kurikulum Pendidikan
Kurikulum
disusun sekitar pengalaman siswa, baik pengalaman pribadi maupun pengalaman
sosial.Ketertarikan anak adalah titik tolak bagi pengalaman belajar. Kurikulum progresivisme
adalah kurikulum yang tidak beku dan dapat direvisi, sehingga yang cocok adalah
kurikulum yang berpusat pada pengalaman.
Sains
sosial sering dijadikan pusat pelajaran yang digunakan dalam pengalaman-pengalaman
siswa, dan dalam pemecahan masalah serta kegiatan proyek. Pemecahan masalah
akan melibatkan kemampuan berkomunikasi, proses matematis, dan penelitian
ilmiah. Oleh karena itu, kurikulum seharusnya menggunakan pendekatan
interdisipliner. Buku merupakan alat dalam proses belajar, bukan sumber
pengetahuan. Metode yang dipergunakan adalah metode ilmiah dalam ikuiri dan
metode problem solving.
Kurikulum
dikatakan baik apabila bersifat fleksibel dan eksperimental (pengalaman) dan
memiliki keuntungan-keuntungan untuk diperiksa setiap saat.Sikap progresivisme,
memandang segala sesuatu berasaskan fleksibilitas, dinamika dan sifat-sifat
sejenis, tercermin dalam pandangannya mengenai kurikulum sebagai pengalaman
yang edukatif, bersifat eksperimental dan adanya rencana dan susunan yang
teratur.
Menurut aliran
progresivisme, kurikulum hendaknya:
- Tidak universal, melainkan berbeda-beda berdasarkan kondisi yang ada
- Disesuaikan dengan sifat-sifat peserta didik (minat, bakat, dan kebutuhan setiap peserta didik
- Berbasis pada masyarakat
- Bersifat fleksibel dan dapat berubah atau direvisi.
4. Metode Pendidikan
Metode
pendidikan yang biasanya dipergunakan oleh aliran progresivisme diantaranya
adalah:
- Metode pendidikan aktif, Pendidikan progresif lebih berupaya penyediaan lingkungan dan fasilitas yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara bebas pada setiap anak untuk mengembangkan bakat dan minatnya.
- Metode memonitor kegiatan belajar, mengikuti proses kegiatan anak belajar sendiri, sambil memberikan bantuan-bantuan apabila diperlukan yang sifatnya memperlancar berlangsungnya kegiatan belajar tersebut.
- Metode penelitian ilmiah, pendidikan progresif merintis digunakannya metode penelitian ilmiah yang tertuju pada penyusunan konsep.
- Pemerintahan pelajar, pendidikan progresif memperkenalkan pemerintahan pelajar dalam kehidupan sekolah dalam rangka demokratisasi dalam kehidupan sekolah.
- Kerja sama pemerintah dengan keluarga, pendidikan progresif mengupayakan adanya kerjasama antara sekolah dengan keluarga dalam rangka menciptakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi anak untuk, mengekspresikan secara alamiah semua minat dan kegiatan yang diperlukan anak.
- Sekolah sebagai laboratorium pembaharuan pendidikan, sekolah tidak hanya tempat untuk belajar tetapi berperan pula sebagai laboratorium dan pengembangan gagasan baru pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar