Sabtu, 10 Desember 2016

Al-farabi

Al-farabi


Hasil gambar untuk alfarabi
Abu Nasr Muhammad ibn Muhammad ibn Tarkhan ibn Awzalagh al-Farabi  lahir sekitar tahun 870 dan meninggal dunia tahun 950. Tidak diketahui banyak mengenai hidupnya, dikabarkan bahwa ia mengenal lebih dari tujuhpuluh bahasa. Ia lahir di Turkestan dan mempelajari bahasa Arab di Baghdad, kemudian pergi ke Damsyik, Mesir, Harran dan Aleppo. Ia meninggal dunia di Damsyik atau terbunuh di jalan dari Damsyik ke Askalon.
Al-Farabi sungguh ahli filsafat dan logika serta teori musik. Ia menulis dengan singkat, teliti dan tepat, tidak suka mengulang-ulangi diri. Ketujuhpuluh buku hasil penanya hampir semua ditulis sesudah ia berumur limapuluh tahun. Sebagai ahli teori musik ia menulis Buku besar Musik. Buku yang paling dikenal ialah: al-Madina al-fadila (Kota berkebajikan). Ia khusus dikenal karena sanggup mengerti dan memberi keterangan tentang buku-buku Aristoteles. Sebab itu ia dikenal oleh orang Arab sebagai Guru kedua (sesudah Aristoteles), sedangkan di Eropa ia dikenal sebagai Abunaser.

Al-Farabi pengikut Artistoteles dan seorang neo-platonis. Istilah-istilah yang dipergunakannya jelas dari Aristoteles, dan bagian besar pikirannya sejalan dengan pandangan Aristoteles. Tetapi dalam metafisika dan etika, khususnya dalam pandangan akan Allah, al-Farabi jelas neo-platonis. Dalam Allah, ekistensi dan essensi bersatu-padu, tanpa pemisahan di antaranya. Demikian pula ia menggambarkan Allah melalui jalan negationis, Allah tidak berteman, ia tidak terbagi, tidak dapat dibatasi. Al-Farabi juga menyusun segenap alam ciptaan dalam sepuluh tingkat yang datang yang satu dari yang lain, teori emanasi. Di atas ialah Yang Awal . Dari Yang Awal keluarlah Yang kedua, yakni Akal awal . Seperti Allah, Akal awal itu rohani. Akal awal mengenal Yang Awal (Allah) dan demikian melahirkan yang ketiga, yakni Akal kedua. Akal awal juga mengenal dirinya, dan hasil pengenalan ini ialah Akal ketiga, Langit pertama. Akal-akal berikut berkaitan dengan badan-badan di langit. Akal kesepuluh ialah Agens intelligens, dator formarum, Akal pembuat. Akal pembuat inilah yang menghubungkan dunia di atas dengan dunia di bawah bulan, di bawah langit dunia ini. Apa yang terjadi di dunia ini tergantung dari Akal pembuat. Dalam metafisika al-Farabi, emanasi ini menggantikan penciptaan dari yang tiada dan Allah itu sangat jauh dari dunia kita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar