LOGIKA
TENTANG KETIDAKMUNGKINAN
“Semakin
akrab anda dengan yang serba mungkin, semakin asing anda dengan
ketidakmungkinan”
Anda mungkin tidak akan
menemui kata the possibler di kamus. Maka kita sudah mulai menghadapi logika
ketidakmungkinan. Ketika pertama kalipenulis akan menuliskan judul tersebut,
fikiran yang lebih dulu menyerap adalah : “ah, itu kan bukan kata yang umum,
bahkan di kamus pun tidak ada!” kita sering merasakan hal ini. Ketika ingin
melakukan sesuatu (bahkan kadang baru memikirkannya)-kita sudah maju mundur –
karena terperangkap oleh pola pikir umum. Ahh itu belum pernah ada. Ohh, itu
sih belum pernah di lakukan, belum pernah di pakai, dan seterusnya.
Itulah tantangan
pertama menghadapi dan melakukan ketidak mungkinan. Apakah yang tidak tercantum
di kamus, berarti tidak mungkin, apakah yang tidak umum, berarti tidak mungkin?
Apakah yang tidak pernah di pakai atau tidak pernah di lakukan berarti tidak
mungkin? Sekali lagi, jika mau jujur, pikiran-pikiran dan pertanyaan skeptis
dan ANEH semacan itulah yang menghambat kita untuk membuka gerbang dan
menakhlukan ketidak mungkinan dalam hidup kita.
Maka saya labrak
keraguan itu. Saya mantap saja memakai judul tersebut untuk buku saya yang ke
Sembilan ini. The possibler, artinya
seseorang yang membuat segala sesuatunya mungkin. Dengan kata lain, ia mampu
membuat yang tidak mungkin (ketidakmungkinan)-menjadi mungkin. He or she made all things possible. All
things possible- termasuk yang impossible
dibuat possible.
Untuk meluruskan
kebingungan, kita telaah juga kata imposibbler
(juga tidak ada di kamus)-yang artinya: he
or she made all things possible. All things all possible. Artinya,
seseorang yang membuat segala sesuatunya tidak mungkin, penuh ketidakmungkinan.
Sampai di sini menjadi jelas, dan memang perlu di tegaskan: the possibler
berarti orang yang mampu menakhlukan ketidakmungkinan, lalu membuatnya menjadi
mungkin.
Secara logika, ketidak
mungkinan menjadi ada ketika kita mengenal dulu kemungkinan yang serba mungkin.
Sama seperti kita mengetahui sesuatu itu dingin, ketika kita mengenal panas.
Kita mengenal baii, karena ada jahat. Karena itu di katakan : “semakin akrab
anda dengan yang serba mungkin, semakin asing anda dengan ketidak mungkinan.”
Anda coba saja jika sedemikian lama anda berada dalam gelap, akhirnya anda akan
mempunyai keyakinan, bahwa terang itu tidak ada. Seperti orang buta yang tak
pernah melihat terang.
The
possibler-bukan hanya berarti sosok manusia secara fisikal-ia
juga bisa berarti sesuatu yang ada dalam diri anda, kita semua sebagai manusia.
Dan ketika anda bisa mewujudkannya dalam kehidupan anda, maka anda sendiri lah
the possibler itu.
Lalu permasalahannya
menjadi menarik, setelah kita mengenal ketidak mungkinan- sekarang tinggal
bagaimana kita mengelola, dan lebih spesifik: menakhlukan ketidak mungkinan
tersebut. Ketika kita berhasil menakhlukan ketidakmungkinan, membuatnya menjadi
mungkin dan riil dalam hidup kita-saat itulah SUKSES SEJATI telah kita raih.
Sebagian besar manusia
lebih banyak berkecimpung dalam wilayah kemungkinan, yang serba mungkin, dan
dari sana mereka menangguk SUKSES. (catatan: untuk standart SUKSES ini saja,
banyak orang yang masih belum merasakannya. Paling tidak menurut mereka
sendiri). Dan tatkala mereka berhenti pada SUKSES lewat penakhlukan berbagai
kemungkinan dan yang serba mungkin itu-sukses mereka belumlah SUKSES YANG
UTUH-sebab mereka melewatkan SUKSE YANG TERSEMBUNYI dibalik ketidakmungkinan.
Dan jangan lupa, sukses yang terselip dibalik ketidakmungkinan itulah yang
punya nilai luar biasa, incredible.
Dengan logika yang utuh
ini, kita akan sampai pada doa tertinggi seorang manusia: syukur. Seperti kita
mensyukuri, bahwa di dunia ini ada orang buruk, sebab hanya dengan keberadaan
orang buruk, kita mengenal orang yang baik. Anda harus bersyukur dan
berterimakasih pada orang yang jelek, sebab tanpa orang jelek di dunia
ini-seganteng apapun anda-tetap tak akan pernah disebut ganteng. Anda terlihat
ganteng, karena ada orang jelek.
Intermeso
Tahu
deh, anda termasuk ganteng atau jelek. Atau kalau anda perempuan, termasuk
cantik atau jelek? Yang pasti, coba dengar rumusan soal cantik atau ganteng dan
jelek ini:KALAU JELEK ITU MUTLAK, KALAU CANTIK ATAU GANTENG ITU RELATIF…hehe!
Coba saja anda tes dengan teman-teman anda. Sebut saja seorang perempuan yang
kebetulan berparas lumayan:”wah cantik juga ya dia…”teman anda bisa saja
menimpali: “ga cantik banget lah, lumayan aja!”(artinya, cantik itu relative).
Tapi coba kalau sebaliknya…! Pendeknya, kalau yang namanya jelek itu MUTLAK
deh. Hehe.
Maka syukurilah
semuanya, sebab mau cantik atau jelek, ganteng atau bopeng-selama itu ciptaan
Tuhan-SEMUANYA INDAH DI MATA TUHAN. Saling bersyukurlah satu sama lain, sebab
anda saling melengkapi. Inilah yang sering di lupakan orang. Kita sering
menghakimi, menilai seseorang jelek-baik karena ukuran umum atau karena
persepsi subyektif kita-sehingga kita sering lupa, bahwa bagi Tuhan : yang
paling jelek menurut kita, tetap indah di mata Tuhan.
Jadi, SUKSES SEJATI
adalah sukses yang utuh, lengkap, meliput SUKSES lewat penaklukan kemungkinan
maupun SUKSES lewat penaklukan ketidakmungkinan. Banyak manusia SUKSES denganc
ara merain yang serba mungkin, dan lalu mereka berhenti di sana.
Logika dan gejala
ketidakmungkinan ini juga sering diabaikan begitu saja dalam kehiduoan
sehari-hari.manusia terlalu akrab dengan yang serba mungkin dalam kehidupannya.
Maka SUKSES didefinisikan sebagai kemampuan untuk sebanyak mungkin dan sesering
mungkin meraik yang SERBA MUNGKIN. Ketika suatu saat dihadapkan, sengaja atau
tidak- dengan kondisi yang “sepintas” tidak mungkin-maka dengan spontan, nyaris
naluriah, manusia akan berkata : “AHH, MANA MUNGKIN?”.
Maka waspadalah:
“jangan terlalu akrab dengan” yang erba mungkin. Sebab itu akan membuat anda “
setidaknya” lupa, bahwa ada yang disebut serba tidak mungkim, ketidakmungkinan
di luar sana. Tatkala kita lupa atau asing dengan ketidakmungkinan, pada saat
itulah kita tak memunyai kesiapan dan kemungkinan, bahwa ketidakmungkinan
sesungguhnya bisa ditakhlukkan.
Ilustrasi dari Nassim
Nicholas Talem (dalam blacks one) sangat menarik untuk di pertimbangkan. Ia
menyimpulkan bahwa “yang harus di waspadai adalah kecenderungan untuk berfokus
pada yang masuk akal bagi kita”. Hidup di planet ini- katanya-pada zaman
sekarang, menurut imajnasi lebih banyak disbanding hidup pada masa lampau.
Ia menelaskan, sebelum
benua Australia di temukan, orang di dunia lama percaya bahwa semua angsa
berwarna putih. Sebuah kepercayaan tak tergoyahkan karena bukti-bukti yang
teramati tampaknya mendukung hal itu. Maka ketika pertama kali orang
menyaksikan angsa berwarna hitam, pastilah itu sebuah kejutan menarik bagi
peneliti ungags (ornitologi).
Penemuan angsa hitam
menggambarkan betapa rapuh pengetahuan kita selama ini. Pengamatan yang hanya
satu kali ternyata dapat meruntuhkan pandangan umum yang berasal dari
pengamatan banyak orang terhadap jutaan angsa putih selama berpuluh-puluh abad.
Segenap pengalaman dan
pengetahuan berbicara tentang SESUATU YANG SERBA MUNGKIN. Dan di sanalah
kebanyakan dari kita sebagai manusia hidup dan berkarya. DI WILAYAH-WILAYAH
KEMUNGKINAN ITULAH KITA SELAMA INI HIDUP, BERKARYA, BERKECIMPUNG, BERMAIN.
Karya Nassim Nicholas Talleb sesungguhnya berbicara tentang ketidakpastian.
Baginya, peristiwa langka sama dengan ketidakpastian.
Namun the possibler berbicara tentang sebuah
ketidakmungkinan- lebih dali sekedar ketidak pastian-meski dalam
ketidakmungkinan itu juga terkandung sebuah ketidak pastian. Maka ketika kita
mampu menaklikan ketidakmungkinan, setiap ketidak pastian juga ikut di
taklukan.
Dapus: Tjahjono, Herry.2011. The Possibler (Rahasia Menaklukan KeTIDAKmungkinan). Yogyajarta:
Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar