Minggu, 25 Desember 2016

LOGIKA TENTANG KETIDAKMUNGKINAN

LOGIKA TENTANG KETIDAKMUNGKINAN
“Semakin akrab anda dengan yang serba mungkin, semakin asing anda dengan ketidakmungkinan”

Anda mungkin tidak akan menemui kata the possibler di kamus. Maka kita sudah mulai menghadapi logika ketidakmungkinan. Ketika pertama kalipenulis akan menuliskan judul tersebut, fikiran yang lebih dulu menyerap adalah : “ah, itu kan bukan kata yang umum, bahkan di kamus pun tidak ada!” kita sering merasakan hal ini. Ketika ingin melakukan sesuatu (bahkan kadang baru memikirkannya)-kita sudah maju mundur – karena terperangkap oleh pola pikir umum. Ahh itu belum pernah ada. Ohh, itu sih belum pernah di lakukan, belum pernah di pakai, dan seterusnya.
Itulah tantangan pertama menghadapi dan melakukan ketidak mungkinan. Apakah yang tidak tercantum di kamus, berarti tidak mungkin, apakah yang tidak umum, berarti tidak mungkin? Apakah yang tidak pernah di pakai atau tidak pernah di lakukan berarti tidak mungkin? Sekali lagi, jika mau jujur, pikiran-pikiran dan pertanyaan skeptis dan ANEH semacan itulah yang menghambat kita untuk membuka gerbang dan menakhlukan ketidak mungkinan dalam hidup kita.
Maka saya labrak keraguan itu. Saya mantap saja memakai judul tersebut untuk buku saya yang ke Sembilan ini. The possibler, artinya seseorang yang membuat segala sesuatunya mungkin. Dengan kata lain, ia mampu membuat yang tidak mungkin (ketidakmungkinan)-menjadi mungkin. He or she made all things possible. All things possible- termasuk yang impossible dibuat possible.
Untuk meluruskan kebingungan, kita telaah juga kata imposibbler (juga tidak ada di kamus)-yang artinya: he or she made all things possible. All things all possible. Artinya, seseorang yang membuat segala sesuatunya tidak mungkin, penuh ketidakmungkinan. Sampai di sini menjadi jelas, dan memang perlu di tegaskan: the possibler berarti orang yang mampu menakhlukan ketidakmungkinan, lalu membuatnya menjadi mungkin.
Secara logika, ketidak mungkinan menjadi ada ketika kita mengenal dulu kemungkinan yang serba mungkin. Sama seperti kita mengetahui sesuatu itu dingin, ketika kita mengenal panas. Kita mengenal baii, karena ada jahat. Karena itu di katakan : “semakin akrab anda dengan yang serba mungkin, semakin asing anda dengan ketidak mungkinan.” Anda coba saja jika sedemikian lama anda berada dalam gelap, akhirnya anda akan mempunyai keyakinan, bahwa terang itu tidak ada. Seperti orang buta yang tak pernah melihat terang.
The possibler-bukan hanya berarti sosok manusia secara fisikal-ia juga bisa berarti sesuatu yang ada dalam diri anda, kita semua sebagai manusia. Dan ketika anda bisa mewujudkannya dalam kehidupan anda, maka anda sendiri lah the possibler itu.
Lalu permasalahannya menjadi menarik, setelah kita mengenal ketidak mungkinan- sekarang tinggal bagaimana kita mengelola, dan lebih spesifik: menakhlukan ketidak mungkinan tersebut. Ketika kita berhasil menakhlukan ketidakmungkinan, membuatnya menjadi mungkin dan riil dalam hidup kita-saat itulah SUKSES SEJATI telah kita raih.
Sebagian besar manusia lebih banyak berkecimpung dalam wilayah kemungkinan, yang serba mungkin, dan dari sana mereka menangguk SUKSES. (catatan: untuk standart SUKSES ini saja, banyak orang yang masih belum merasakannya. Paling tidak menurut mereka sendiri). Dan tatkala mereka berhenti pada SUKSES lewat penakhlukan berbagai kemungkinan dan yang serba mungkin itu-sukses mereka belumlah SUKSES YANG UTUH-sebab mereka melewatkan SUKSE YANG TERSEMBUNYI dibalik ketidakmungkinan. Dan jangan lupa, sukses yang terselip dibalik ketidakmungkinan itulah yang punya nilai luar biasa, incredible.
Dengan logika yang utuh ini, kita akan sampai pada doa tertinggi seorang manusia: syukur. Seperti kita mensyukuri, bahwa di dunia ini ada orang buruk, sebab hanya dengan keberadaan orang buruk, kita mengenal orang yang baik. Anda harus bersyukur dan berterimakasih pada orang yang jelek, sebab tanpa orang jelek di dunia ini-seganteng apapun anda-tetap tak akan pernah disebut ganteng. Anda terlihat ganteng, karena ada orang jelek.
Intermeso
Tahu deh, anda termasuk ganteng atau jelek. Atau kalau anda perempuan, termasuk cantik atau jelek? Yang pasti, coba dengar rumusan soal cantik atau ganteng dan jelek ini:KALAU JELEK ITU MUTLAK, KALAU CANTIK ATAU GANTENG ITU RELATIF…hehe! Coba saja anda tes dengan teman-teman anda. Sebut saja seorang perempuan yang kebetulan berparas lumayan:”wah cantik juga ya dia…”teman anda bisa saja menimpali: “ga cantik banget lah, lumayan aja!”(artinya, cantik itu relative). Tapi coba kalau sebaliknya…! Pendeknya, kalau yang namanya jelek itu MUTLAK deh. Hehe.
Maka syukurilah semuanya, sebab mau cantik atau jelek, ganteng atau bopeng-selama itu ciptaan Tuhan-SEMUANYA INDAH DI MATA TUHAN. Saling bersyukurlah satu sama lain, sebab anda saling melengkapi. Inilah yang sering di lupakan orang. Kita sering menghakimi, menilai seseorang jelek-baik karena ukuran umum atau karena persepsi subyektif kita-sehingga kita sering lupa, bahwa bagi Tuhan : yang paling jelek menurut kita, tetap indah di mata Tuhan.
Jadi, SUKSES SEJATI adalah sukses yang utuh, lengkap, meliput SUKSES lewat penaklukan kemungkinan maupun SUKSES lewat penaklukan ketidakmungkinan. Banyak manusia SUKSES denganc ara merain yang serba mungkin, dan lalu mereka berhenti di sana.
Logika dan gejala ketidakmungkinan ini juga sering diabaikan begitu saja dalam kehiduoan sehari-hari.manusia terlalu akrab dengan yang serba mungkin dalam kehidupannya. Maka SUKSES didefinisikan sebagai kemampuan untuk sebanyak mungkin dan sesering mungkin meraik yang SERBA MUNGKIN. Ketika suatu saat dihadapkan, sengaja atau tidak- dengan kondisi yang “sepintas” tidak mungkin-maka dengan spontan, nyaris naluriah, manusia akan berkata : “AHH, MANA MUNGKIN?”.
Maka waspadalah: “jangan terlalu akrab dengan” yang erba mungkin. Sebab itu akan membuat anda “ setidaknya” lupa, bahwa ada yang disebut serba tidak mungkim, ketidakmungkinan di luar sana. Tatkala kita lupa atau asing dengan ketidakmungkinan, pada saat itulah kita tak memunyai kesiapan dan kemungkinan, bahwa ketidakmungkinan sesungguhnya bisa ditakhlukkan.
Ilustrasi dari Nassim Nicholas Talem (dalam blacks one) sangat menarik untuk di pertimbangkan. Ia menyimpulkan bahwa “yang harus di waspadai adalah kecenderungan untuk berfokus pada yang masuk akal bagi kita”. Hidup di planet ini- katanya-pada zaman sekarang, menurut imajnasi lebih banyak disbanding hidup pada masa lampau.
Ia menelaskan, sebelum benua Australia di temukan, orang di dunia lama percaya bahwa semua angsa berwarna putih. Sebuah kepercayaan tak tergoyahkan karena bukti-bukti yang teramati tampaknya mendukung hal itu. Maka ketika pertama kali orang menyaksikan angsa berwarna hitam, pastilah itu sebuah kejutan menarik bagi peneliti ungags (ornitologi).
Penemuan angsa hitam menggambarkan betapa rapuh pengetahuan kita selama ini. Pengamatan yang hanya satu kali ternyata dapat meruntuhkan pandangan umum yang berasal dari pengamatan banyak orang terhadap jutaan angsa putih selama berpuluh-puluh abad.
Segenap pengalaman dan pengetahuan berbicara tentang SESUATU YANG SERBA MUNGKIN. Dan di sanalah kebanyakan dari kita sebagai manusia hidup dan berkarya. DI WILAYAH-WILAYAH KEMUNGKINAN ITULAH KITA SELAMA INI HIDUP, BERKARYA, BERKECIMPUNG, BERMAIN. Karya Nassim Nicholas Talleb sesungguhnya berbicara tentang ketidakpastian. Baginya, peristiwa langka sama dengan ketidakpastian.
Namun the possibler berbicara tentang sebuah ketidakmungkinan- lebih dali sekedar ketidak pastian-meski dalam ketidakmungkinan itu juga terkandung sebuah ketidak pastian. Maka ketika kita mampu menaklikan ketidakmungkinan, setiap ketidak pastian juga ikut di taklukan.


Dapus: Tjahjono, Herry.2011. The Possibler (Rahasia Menaklukan KeTIDAKmungkinan). Yogyajarta: Kanisius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar