Jumat, 30 Desember 2016

Asal-Usul Rayap


Asal - Usul Rayap

Rayap adalah serangga social yang hidup dalam suatu komunitas yang disebut koloni. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk hidup lebih lama bila tidak berada dalam koloninya. Komunitas tersebut bertambah efisien dengan adanya spesialisasi (kasta) dimana masing-masing kasta mempunyai bentuk dan peran yang berada dalam kehidupannya. Dibandingkan dengan serangga social lainnya dalam hal ini semut, rayap memiliki beberapa kemiripan. Oleh karena itu, beberapa orang kerap kali menyebut rayap sebagai”semut putih”. Namun demikian perbedaan antara organism tersebut sesungguhnya cukup banyak, bahkan semut merupakan salah satu musuh utama rayap. Secara morfologi antara keduanya juga relative mudah dibedakan. 
Rayap memiliki antenna yang lurus dan berbentuk manik-manik, sedangkan semut memiliki antenna yang bentuknya menyiku. Dada dan perut rayap bergabung dengan ukuran yang hanpir sama, sedangkan dada dan perut semut bergabung dengan pinggang yang ramping. Individu rayap yang bersayap yang lazim disebut laron (sulung, alata, alates) memiliki sepasang sayap yang dalam keadaan diam cara melipatnya memanjang lurus kebelakang, seperti halnya belalang dan lipas (berbeda dengan semut yang terlipat dalam beberapa simpul, sebelum memanjang kebelakang). Sayap depan dan sayap belakang rayap memiliki bentuk ukuran, dan pola pertulangan yang serupa, sedangkan sayap depan dan sayap belakang semut memiliki bentuk, ukuran, dan pola yang berlainan. Dari segi filogenetika, semut lebih mendekati lebah atau tawon sehingga keduanya dicakup dalam ordo yang sama yaitu hymenoptera, sedangkan rayap lebih mendekati lipas dan termasuk ordo isopteran.
Kehidupan rayap sebagai serangga social juga memiliki perbedaan dengan serangga social lainnya (semut, lebah, dan tawon). Aktivitas kehidupan stadia pra-dewasa pada semut, lebah, dan tawon tidak aktif didalam koloninya, sedangkan nimfa rayap mempunyai aktivitas yang tinggi. Perbedaan lainnya adalah bahwa pada rayap, raja, dan ratu tetap hidup setelah kawin untuk bersama-sama membangun koloni yang baru walaupun umur raja tetap tidak lebih panjang dari ratunya. Perbedaan utama antara rayap dengan semut dari segi perilaku adalah dalam hal mencari makanan. Semut mencari makanan dengan cara yang lebih”terbuka”, sedangkan rayap relative “tertutup” (menutup jalur-jalur kembaranya denagn tanah). Perbedaan lain antara rayap dan semut masih sangat banyak tetapi yang pasti tidak seperti rayap yang memerlukan kayu (selulosa) sebagai makanan pokok, semut makanan pokoknya bukan kayu, tetapi macam-macam serat dan gula. Wilson (1971) memberikan gambaran yang rinci mengenai persamaan dan perbadaan antara rayap dengan serangga social lain dari ordo hymenoptera.
Proses Evolusi Rayap
Kehidupan rayap di biosfera bumi merupakan hal yang menarik untuk ditelusuri. Beberapa ahli menyatakan bahwa rayap telah hadir di bumi pada zaman Mesozoic atau akhir zaman palaeozoic. Dengan demikian, serangga ini telah ada sebalum manusia pertama menghuni bumi, sekitar 2 juta tahun yang lalu. Bahkan telah ada sebelum tumbuhan berbunga dijumpai di muka bumi. Tidaklah keliru jika dikatakan “ketika Adam dan Hawa hidup di surge, rayap telah menghuni bumi”.
Sebuah penalitian terhadap fosil rayap yang ditemukan di hutan Arizona mengungkapkan bahwa rayap telah ada sekitar 220 juta tahun yang lalu atau 100 juta tahun sebelun serangga social lainnya menghuni muka bumi. Sebelumnya, bukti tertua yang ditujukan adalah fosil rayap Uralotermes permianum yang berasal dari pegunungan ural, tetapi fosil ini diragukan berasal dari periode palaecene. Fosil rayap sejenis lainnya yaitu Valditermes brenanea jarzembouski ditemukan di Inggris bagian utara yang kemingkinan anggota Cretatemitinae dan diperhitungkan hidup sekitar 120 juta tahun yang lalu. Demikian juga fosil rayap Cretatermes carpenter anggota dari sub family Hodotermitidae yang berasal dari pertengahan periode Cretaceous. Rayap Spargotermes costalimai, anggota dari Mastotermitidae yang ditmukan di Brazil diduga berasal dari periode cretaceous. Demikian juga rayap Meiatermes araipena yang ditemukan pada deposit batu kapur di Brazil diperkirakan hidup 110 juta tahun yang lalu.
Fosil rayap dari kasta prajurit pertama kali ditemukan di Meksiko oleh Krisna dan Emerson (1983). Rayap ini merupakan anggota Mastotermitidae dan diduga dari periode Oligocene atau Miocene. Fosil rayap dari Mastotermitidae dari periode Oligocene juga ditemukan di Eropa. Selanjutnya pada periode Eocine umumnya dijumpai rayap dari Mastotermitidae dan Kalotermitidae. Sedangkan pada periode Oligocene dijumpai rayap dari Hodotermitidae, Kalotermitidae, dan Rhinotermitidae.

Para ahli menduga bahwa rayap memiliki hubungan filogenetika yang sangat dekat dengan kecoa. Beberapa pustaka bahkan menyebut rayap sebagai “kecoa social” (socialcoakroaches). Hal ini terutama ditunjukan pada rayap Mastotermes darwinensis, satu-satunya rayap primitive Mastotermitidae yang memiliki banyak persamaan dengan kecoa primitive khususnya Cryptocercidae, seperti pada venasi sayap; struktur luar segmen terakhir abdomen; anatomi internal dari organ genetalia; mandibel kasta pekerja dan imago; segmentasitarsal; serta system endokrinnya. Persamaan lai yang dijumpai adalah bahwa dari 25 jenis simbion dari golongan Flagellata hypermastigidae dan Polymastigidae dan ditemukan pada usus kecoa pemakan kayu Cryptocercus punctulatus ternyata semuanya juga dijumpai pada rayap tingkat rendah, khusus pada M. darwinensis. Di dalam siklus hidupnya nimfa Cryptocercus secara morfologis juga sangat mirip dengan rayap kasta pekerja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar