Asal -
Usul Rayap
Rayap adalah serangga
social yang hidup dalam suatu komunitas yang disebut koloni. Mereka tidak
memiliki kemampuan untuk hidup lebih lama bila tidak berada dalam koloninya.
Komunitas tersebut bertambah efisien dengan adanya spesialisasi (kasta) dimana
masing-masing kasta mempunyai bentuk dan peran yang berada dalam kehidupannya.
Dibandingkan dengan serangga social lainnya dalam hal ini semut, rayap memiliki
beberapa kemiripan. Oleh karena itu, beberapa orang kerap kali menyebut rayap
sebagai”semut putih”. Namun demikian perbedaan antara organism tersebut
sesungguhnya cukup banyak, bahkan semut merupakan salah satu musuh utama rayap.
Secara morfologi antara keduanya juga relative mudah dibedakan.
Rayap memiliki antenna yang lurus dan berbentuk manik-manik,
sedangkan semut memiliki antenna yang bentuknya menyiku. Dada dan perut rayap
bergabung dengan ukuran yang hanpir sama, sedangkan dada dan perut semut
bergabung dengan pinggang yang ramping. Individu rayap yang bersayap yang lazim
disebut laron (sulung, alata, alates) memiliki sepasang sayap yang dalam
keadaan diam cara melipatnya memanjang lurus kebelakang, seperti halnya
belalang dan lipas (berbeda dengan semut yang terlipat dalam beberapa simpul,
sebelum memanjang kebelakang). Sayap depan dan sayap belakang rayap memiliki
bentuk ukuran, dan pola pertulangan yang serupa, sedangkan sayap depan dan
sayap belakang semut memiliki bentuk, ukuran, dan pola yang berlainan. Dari
segi filogenetika, semut lebih mendekati lebah atau tawon sehingga keduanya
dicakup dalam ordo yang sama yaitu hymenoptera, sedangkan rayap lebih mendekati
lipas dan termasuk ordo isopteran.
Kehidupan rayap sebagai serangga social juga memiliki perbedaan
dengan serangga social lainnya (semut, lebah, dan tawon). Aktivitas kehidupan
stadia pra-dewasa pada semut, lebah, dan tawon tidak aktif didalam koloninya,
sedangkan nimfa rayap mempunyai aktivitas yang tinggi. Perbedaan lainnya adalah
bahwa pada rayap, raja, dan ratu tetap hidup setelah kawin untuk bersama-sama
membangun koloni yang baru walaupun umur raja tetap tidak lebih panjang dari
ratunya. Perbedaan utama antara rayap dengan semut dari segi perilaku adalah
dalam hal mencari makanan. Semut mencari makanan dengan cara yang
lebih”terbuka”, sedangkan rayap relative “tertutup” (menutup jalur-jalur
kembaranya denagn tanah). Perbedaan lain antara rayap dan semut masih sangat
banyak tetapi yang pasti tidak seperti rayap yang memerlukan kayu (selulosa)
sebagai makanan pokok, semut makanan pokoknya bukan kayu, tetapi macam-macam
serat dan gula. Wilson (1971) memberikan gambaran yang rinci mengenai persamaan
dan perbadaan antara rayap dengan serangga social lain dari ordo hymenoptera.
Proses Evolusi Rayap
Kehidupan rayap di biosfera bumi merupakan hal yang menarik
untuk ditelusuri. Beberapa ahli menyatakan bahwa rayap telah hadir di bumi pada
zaman Mesozoic atau akhir zaman palaeozoic. Dengan demikian, serangga ini telah
ada sebalum manusia pertama menghuni bumi, sekitar 2 juta tahun yang lalu.
Bahkan telah ada sebelum tumbuhan berbunga dijumpai di muka bumi. Tidaklah
keliru jika dikatakan “ketika Adam dan Hawa hidup di surge, rayap telah
menghuni bumi”.
Sebuah penalitian terhadap fosil rayap yang ditemukan di hutan
Arizona mengungkapkan bahwa rayap telah ada sekitar 220 juta tahun yang lalu
atau 100 juta tahun sebelun serangga social lainnya menghuni muka bumi.
Sebelumnya, bukti tertua yang ditujukan adalah fosil rayap Uralotermes
permianum yang berasal dari pegunungan ural, tetapi fosil ini diragukan berasal
dari periode palaecene. Fosil rayap sejenis lainnya yaitu Valditermes brenanea
jarzembouski ditemukan di Inggris bagian utara yang kemingkinan anggota
Cretatemitinae dan diperhitungkan hidup sekitar 120 juta tahun yang lalu.
Demikian juga fosil rayap Cretatermes carpenter anggota dari sub family
Hodotermitidae yang berasal dari pertengahan periode Cretaceous. Rayap
Spargotermes costalimai, anggota dari Mastotermitidae yang ditmukan di Brazil
diduga berasal dari periode cretaceous. Demikian juga rayap Meiatermes araipena
yang ditemukan pada deposit batu kapur di Brazil diperkirakan hidup 110 juta
tahun yang lalu.
Fosil rayap dari kasta prajurit pertama kali ditemukan di
Meksiko oleh Krisna dan Emerson (1983). Rayap ini merupakan anggota
Mastotermitidae dan diduga dari periode Oligocene atau Miocene. Fosil rayap
dari Mastotermitidae dari periode Oligocene juga ditemukan di Eropa.
Selanjutnya pada periode Eocine umumnya dijumpai rayap dari Mastotermitidae dan
Kalotermitidae. Sedangkan pada periode Oligocene dijumpai rayap dari
Hodotermitidae, Kalotermitidae, dan Rhinotermitidae.
Para ahli menduga bahwa rayap memiliki hubungan filogenetika
yang sangat dekat dengan kecoa. Beberapa pustaka bahkan menyebut rayap sebagai
“kecoa social” (socialcoakroaches). Hal ini terutama ditunjukan pada rayap
Mastotermes darwinensis, satu-satunya rayap primitive Mastotermitidae yang
memiliki banyak persamaan dengan kecoa primitive khususnya Cryptocercidae,
seperti pada venasi sayap; struktur luar segmen terakhir abdomen; anatomi
internal dari organ genetalia; mandibel kasta pekerja dan imago;
segmentasitarsal; serta system endokrinnya. Persamaan lai yang dijumpai adalah
bahwa dari 25 jenis simbion dari golongan Flagellata hypermastigidae dan
Polymastigidae dan ditemukan pada usus kecoa pemakan kayu Cryptocercus
punctulatus ternyata semuanya juga dijumpai pada rayap tingkat rendah, khusus
pada M. darwinensis. Di dalam siklus hidupnya nimfa Cryptocercus secara
morfologis juga sangat mirip dengan rayap kasta pekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar