Sabtu, 10 Desember 2016

PENGERTIAN LOGIKA

PENGERTIAN LOGIKA

Logika berasal dari kata Yunani “logos”. Kata logos berarti kata, nalar, teori, atau uraian. Logika juga didefinisikan sebagai kecakapan beralar yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa, atau alat untuk berpikir secara lurus. Dalam bahasa sehari-hari sering kita jumpai kata logis yang artinya masuk akal. Logika digunakan untuk penalaran yang betul dari penalaran yang salah (Irving M. Copi)
Ilmu merupakan cabang filsafat yang bersifat praktis dan sekaligus sebagai dasar ilmu. Oleh karena itu bernalar yang baik, harus dilandasi logika, supaya penalarannya logis dan kritis. Selain itu logika juga merupakan sarana ilmu. Sama halnya dengan matematika dan statistika. Jadi logika berfungsi sebagai dasar dan sarana ilmu. Dengan demikian logika merupakan jembatan penghubung antara filsafat dengan ilmu. Objek material logika adalah pemikiran, sedangkan objek formalnya adalah kelurusan berfikir.
Aristoteles sebagai bapak logika meninggalkan enam buah buku yang diberi nama organon. Enam buku tersebut adalah :
1.      Categoriae : asas-asas dan prosedur mengenai pengertian-pengertian.
2.      The Interpretatione : membahas mengenai keputusan-keputusan.
3.      Analitica a priora : membahas tentang silogisme
4.      Analitica posterior : membahas mengenai pembukitan.
5.      Tapioca : berisi cara berargumentasi atau cara berdebat.
6.      The sophisticis elencis : membicarakan kesesatan dan kekeliruan berpikir.
Pada abad XVII dan XVIII logika berkembang, dimana Francis Bacon (1961-1679) mengembangkan metode induktif menyusun Novum Organum Scientiarum. Wilham Leibinmitz (1646-1716) dengan logika aljabar dan Immanuel Kant (1724-1804) dengan “logica transcendental” (logika yang menyelidiki bentuk pemikiran diluar batas pengalaman). John Stuart Mill tentang “system of logic”.

Jadi logika adalah cara bernalar yang benar melalui premis atau proporsi ( pernyataan pengetahuan). Bila kita katakana premis adalah pasir, batu dan semen, maka logika (proses penalaran) adalah bagan atau arsitekturnya. Premis benar dan arsitekturnya baik, maka dihasilkan bangunan yang kokoh dan indah. Demikian juga dengan logika.

Dapus : Supriyanto, Stefanus. 2013. Filsafat Ilmu. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar