A.
BILANGAN YANG TERLETAK DI ANTARA DUA BILANGAN BULAT
Perlu pula diketahui
bahwa diantara dua bilangan bulat yang beraturan terletak banyak sekali
bilangan yang lain. Bilangan-bilangan lain ini tentu saja bukan bilangan bulat,
misalnya diantara bilangan 2 dan 3 terketak bilangan-bilangan, misalnya 2,
2,
2,
dan sebagainya. Demikian pula diantara dua bilangan bulat yang berurutan
lainnya selalu terdapat tak terhingga banyaknya bilangan lain yang bukan
bilangan bulat. Coba anda diskusikan berapa banyak titik yang terletak diantara
bilangan 0 dan 1? Bagaimana hubungannya dengan banyaknya bilangan antara 0 dan
1 tersebut?
Selanjutnya kita perlu
memberikan penjelasan tentang arti dari suatu bilangan bulat negative yang
tidak bulat yaitu yang terletak diantara bilangan-bilangan bulatnya seperti dan serta bilangan-bilangan negative lainnya.
Bilangan terletak diantara 0 dan negative 1 (-1)
sedangakan akan berbeda di antara negative 3 (-3) dengan
negative 4 (-4), dan lain-lain. Bilangan-bilangan seperti ini dikenal sebagai
bilangan pecahan negative yang akan kita pelajari pada kesempatan lain.
B.
LAWAN SATU BILANGAN BULAT
Perlu kita perhatikan,
bahwa sebenarnya ada perbedaan antara tanda bilangan negative dengan tanda
pengerjaan (operasi hitung) kurang. Ada perbedaan pada bilangan (negative) pada
-5 dan tanda kurang lima (-5). Bilangan bulan negative Sembilan semestinya
ditulis -9 bukan -9. Mengingat factor kesulitan dalam pencetakan
(pengetikan) maka penulisan -5 dan -5 kedua-duanya ditulis sama yaitu
-5. Namun demikian kita harus menanamkan perbedaan konsep antara tanda (-)
sebagai tanda bilangan negative dengan tanda operasi hitung kurang.
Sebagaimana tadi bahwa
bilangan negative 5 (-5) hendaknya dibedakan dengan tanda (-) pada pengerjaan hitung 9-5 (9 kurang 5).
Tanda (-) pada pengertian yang pertama, yaitu -5
menunjukkan bilangan bulat negative bahwa kedudukan bilangan -5
pada suatu garis bilangan berada pada sebelah kiri titik pangkan 0, dan
disebut dengan bilangan negative 5. Sedangkan tanda (-) pada bentuk 9-5
menunjukkan pengertian operasi kurang (operasi munis atau min) bilangan 9
dengan bilangan 5.
1.
9-5 dibaca : “sembilan kurang lima atau Sembilan
minus lima atau Sembilan min lima”.
2.
-9-5 dibaca : “ngative Sembilan dikurangi lima”.
3.
9-(-5)
dibaca : ”sembilan dikurangi negative lima”.
4.
-9-(-5) dibaca :
“negative sembilan dikurangi negative lima”.
Berdasarkan pengertian
terebut maka ucapan (bacaan) negative dua puluh Sembilan haruslah ditulis -29
dan ucapan negative seratus dua puluh lima dituliskan menjadi (-125).
Masih berdasarkan pengertian tersebut di atas yang sebenarnya dari awal tadipun
telah kita bicarakan bahwa penulisan lambing bilangan yang diberi tanda (+)
atau tidak keduanya menunjukkan pada bilangan yang sama, yaitu sebagai bilangan
positif. Untuk penyatakan (+5) umumnya cukup dibaca 5, begitu pula (+9) cukup
diucapkan 9. Tanda + akan digunakan pada operasi penjumlahan (+) seperti 5+9
(lima tambah sembilan) atau 9+(-5) (Sembilan ditambah negative
lima). Khusus mengenai operasi hitung (pengerjaan hitung) ini akan kita
bicarakan pada kegiatan mendatang.
Kita telah
memperkenalkan bilangan bulat sekaligus dengan contoh alternative
pembelajarannya dansecara tidak langsung telah pula menanamkan konsep membaca
dan menulis serta lawan dari suatu
bilangan bulat. Khusus mengenai bahasan terakhir ini dapat disajikan secara
ekspositori. Guru menjelaskan dengan cara memberikan beberapa contoh yang
disertai dengan pertanyaan-pertanyaan sehingga mengacu pada kesimpulan tentang
lawan dari suatu bilangan bulat. Misalnya kita menunjukkan pada garis bilangan
dan menjelaskan bahwa letak titik -3 berjarak tiga satuan di sebelah
kiri titik pangkal nol. (0) dan letak 3 berjarak tiga satuan di sebelah kanan
titik pangkal nol (0). Dikatakan bhawa -3 adalah lawan dari 3 dan
sebaliknya, 3 adalah lawan dari -3, dan sebagainya.
Selanjutnya untuk
pemahaman lebih jauh lagi, guru dapat memberikan beberapa soal baik secara
lisan maupun tulisan yang diharapkan dijawab oleh para siswanya. Misalnya:
1.
Lawan dari 2
adalah -2, sebab letak 2 berlawanan dengan titik -2
terhadap titik pangkal 0.
2.
Lawan dari 19
adalah . . .
3.
Lawan dari -65
adalah . . .
4.
. . . . adalah
lawan dari -125, dan sebagainya.
Dari
kenyataan-kenyataan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa setiap bilangan bulat
kecuali nol akan diperoleh suatu bilangan yang merupakan lawan dari
bilangannya. Kenyataan tersebut menunjukkan lawan dari setiap bilangan bulat
positif adalah bilangan bulat negative dan sebaliknya, dangkan jumlah anatara
suatu bilangan dengan lawannya adalah nol.
C.
PENERAPAN BILANGAN BULAT DALAM MASALAH SEHARI-HARI
Sebenarnya, sebelum
kita mengajarkan konsep bilangan negative kepada para siswa SD, mereka secara
tidak sadar telah mengenal konsep tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.
Berikanlah contoh-contoh penyataan yang mengungkapkan konsep bilangan negative
yang telah dikenal oleh para siswa, yaitu contoh pernyataan dalam
kesehariannya. Misalnya:
1. Ani maju 3 langkah, sedangkan adi mundur 2 langkah.
2. Kemudi kapal berada 2 meter di atas permukaan air
dan baling-baling kapal berada 1 meter di bawah permukaan air.
3. Ahmad mempunyai uang 4.000 rupiah dan Tita mempunyai
uang 3.000 rupiah.
Pernyataan-pernyataan diatas dapat kita gunakan
untuk mengenal konsep bilangan bulat positif dan konsep bilangan bulat negative
kepada para siswa di SD. Sedangkan cara penyajiannya apat berupa dialog,
diskusi dan tanya jawab baik dengan menggunakan alat praga (benda konkret)
ataupun tidak (cara abstrak). Missal penyajiannya dengan melakukan kegiatan di
dalam kelas. Berilah tanda dengan kapur pada lantai tegel atau buatlah gamar
pada kertas karton manila atau kertas lain yang di tempelkan di muka kelas
sehingga terlihat dengan jelas oleh stiap anak yang ada di dalam kelas (Gambar
3.8). Misalnya Ani dan Andi berada pada tegel A, yaitu dengan angka 0, kemudian
Ani maju sebanyak tiga langkah dan persis berada pada tegel B. Sedangkan Adi
maju sebanyak 3 langkah dan persis berada pada tegel B, sedangkan Ani mundur 2
langkah dan persis berada pada tegel C. Kalimat “Ani maju sebanyak 3 langkah”
kita ganti dengan “ani maju sebanyak positif tiga (3→) langkah”.
Kalimat “Adi mundur sebanyak 2 langkah” diganti dengan “Adi mundur sebanyak
segatif dua (←2) langkah.
Kemudian guru mennulis
kedua kalimat terakhir di atas pada papan tulis, dan siswa dikelas diminta
untuk membaca kalimat tersebut. Selanjutnya guru menjelaskan cara menulis
lambing bilangan positif dan lambing bilangan negative dengan menuliskan pada
papan tulis dalam bentuk sebagai berikut : Ani maju sebnayak +3 atau
3 (positif 3) langkah, dan Adi mundur sebanyak -2 (negative 2)
langkah. Lambing + untuk bilangan positif tidak perlu dituliskan,
jadi untuk -3 cukup ditulis 3 saja.
Selanjutnya guru
memberikan beberapa contoh, dan murid diminta untuk memperhatikan kemudian mengucapkannya.
Misalnya beberapa contoh sebagai berikut ini.
1. a. Ahmad
mempunyai uang 4.000 rupiah dan Tita mempunyai utang 3.000 rupiah.
b. Ahmad mempunyai uang 4.000→ atau 4.000
(positif empat ribu), dan Tita mempunyai utang ←3.000 atau -3.000
(negative tiga ribu).
2. a. Katrol (gerakan) berada pada ketinggian 1m diatas
permukaan tanah dan dasar sumur berada pada kedalaman 9m dibawah permukaan
tanah.
b. Katrol berada pada
ketinggian 1 (positif satu) m dan dasar sumur berada pada ketinggian -9
(negative sembilan) m.
Bahasa mengenai
pembelajaran pengenalan bilangan bulat seperti uraian diatas hanyalah salah
satu salternatif saja, dan masih memungkinkan untuk dikembangkan lebih lannjut.
Alternative pembelajaran lainnya apat dikaji dari berbagai sumber lainnya
dengan menambah atau menguranginya disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan
siswa serta sekolah binaan anda.
Dapus: Karso, dkk. 2009. Pendidikan Matematika 1. Jakarta:
Universitas Terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar