Jumat, 30 Desember 2016

FILOSOFI PELANGI


FILOSOFI PELANGI
Setelah turun hujan, suatu ketika akan muncul pelangi. Semakin terang warnanya, pelangi itu semakin terlihat indah oleh mata kita. Berdasarkan Ilmu Alam, pelangi itu terdiri dari 7 warna yaitu: Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, dan Ungu. Masing-masing warna tak pernah bercampur dan tak pernah saling mengganggu. Komposisi warnanyapun  tak pernah saling bertukar, walaupun antara warna terletak diatas warna yang lain.
Masing-masing warna juga tidak pernah saling mendominasi satu dengan yang lain, karena itulah pelangi terlihat sangat indah. Warna-warna pelangi mengajarkan kepada kita agar selalu bersikap arif dalam menghadapi perbedaan. Sebab, keindahan warna yang muncul, akibat pertemuan antara sinar matahari dan rintik hujan.
Intisari yang penulis ambil dari Filosofi Pelangi ini adalah:
Dua dzat yang sama sekali berbeda asal usul dan karakternya. Secara alamiah, Tuhan juga menciptakan manusia secara berbeda-beda dengan pendapat yang berbeda-beda juga sesuai dengan pemahaman masing-masing. Namun, dalam sebuah tim, satu hal yang harus dijaga adalah sebuah keharmonisan demi tercapainya tujuan bersama Bukankah pelangi tak akan terlihat indah jika hanya terdiri satu warna?
Begitupun dengan manusia. Jika manusia ini hanya terdiri satu pemikiran saja, maka semua kehidupan akan berjalan monoton, kaku dan menjemukan. Bila kita merasa berbeda pendapat dengan orang lain, cobalah untuk bersikap arif dengan mencoba memahami jalan pemikiran orang lain. Mencari hal-hal yang baik atas pemikiran orang lain dan bukan justru mengembangkan pemikiran buruk, atas kekurangan orang lain.
Tuhan menciptakan setiap manusia secara unik. Tak ada yang sama persis. Bahkan sidik jari setiap manusia itu tak ada yang sama. Dalam hal pekerjaan, jangan sekali-sekali mempunyai pandangan bahwa ketika kita bertemu dengan orang yang berbeda jalan pikiran dengan kita seperti bertemu dengan musuh yang mengancam, tapi berpikirlah bahwa itu merupakan awal dari sebuah proses dinamis menuju hal yang lebih baik.
Saat kita belajar untuk menghargai perbedaan satu dengan yang lain, kita menjadi lebih mau mendengarkan, lebih terbuka terhadap ide baru, dan lebih semangat untuk tumbuh maju.

“Pelangi dengan warna yang berbeda dapat bekerjasama dalam keselarasan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar