ALUR
BERPIKIR REFLEKTIF (DESCARTES)
A.
Pemahaman
Masalah
Sadar masalah. Sadar
akan adanya masalah yang perlu dilaukan penyesuaian, penjelasan. Pembatasan masalah.
Masalah harus dipersempit, karena pengetahuan itu berasal dari kumpulan
pengetahuan yang tidak sempurna. Kita menjadi sadar akan adanya suatu masalah,
membatasi sebaik mungkin masalah tersebut dan menunjukkan apa yang perlu
diselidiki. Masalah alam yang dapat ditangkap oleh indera kita.
Masalah adalah
kesenjangan (Gap) dari apa yang seharusnya dan apa yang ada. Untuk membatasi
dan mempersempit masalah maka diambil kesenjangan yang menjadi perhatian dan
tanggung jawabnya.
B.
Meragukan
dan Menguji Secara Rasional
Upaya melakukan ide kreatif
dilakukan dengan cara:
1. Olah
piker menggunaka akal budi.
2. Cipta
talen berdasarkan pengalaman.
3. Olah
rasa dan olah batin menggunakan intuisi atau instink.
4. Meragukan
apa yang disebut masalah dan mencoba memberikan jawaban yang benar melalui
tanggapan rasional maupun akal sehat.
C.
Memeriksa
Penyelesaian Terdahulu
Menguji dan mempertimbangkan
penyelesaian yang telah diajukan sebelumnya melalui :
1. Deduksi
atau koherensi, dengan penelusuran teori yang ada.
2. Analisis,
judgement, pengorganisasian dan sintesa.
Seorang filsuf perlu mengenal apa yang dikatakan
oleh orang lain mengenai masalah yang bersangkutan dan menguji penyelesaian
mereka. Penyelesaian mereka diperlukan untuk bahan pertimbangan dalam menyusun
hipotesis.
D.
Menyarankan
Hipotesis
Hipotesis
adalah hubungan variable yang dapat berupa konsep, prinsip, kaidah, dalil, proposisi
yang masih perlu diuji:
1.
Hubungan asimetris antara sebab dan
akibat
2.
Hubungan simetris atau hubungan timbal
balik
E.
Pengujian
Konsekuensi
Verifikasi
terhadap penjabaran hasil yang telah dilakukan. Verivikasi adalah upaya untuk
melakukan pengamatan lebih banyak untuk membenarkan hipotesis atau
mengingkarinya. Verifikasi secara langsung melalui pengamatan empiric dan
verifikasi secara tidak langsung melalui pemahaman sejumlah metode. Hasil pengujian
yang membenarkan dan memperkuat pengetahuan yang sudah ada disebut verifikasi,
sedangkan hasil pengujian yang menolak teori yang ada disebut falsifikasi.
F.
Menarik
Kesimpulan
Penarikan kesimpulan mengenai
masalah dan pengujian dapat menghasilkan beberapa kesimpulan:
1. Masalah
yang taka da maknanya untuk pengembangan pengetahuan
2. Ada
makna tetapi sulit dijawab (pengetahuan saat ini tidak memadai atau tidak
tersedia)
3. Dijawab
dengan mengiyakan atau mengingkari
4. Dijawab
secara deskriptif
5. Dijawab
dengan konsep baru.
Dapus : Supriyanto, Stefanus. 2013. Filsafat Ilmu. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar