Jumat, 09 Desember 2016

ALUR BERPIKIR REFLEKTIF (DESCARTES)

ALUR BERPIKIR REFLEKTIF (DESCARTES)

A.      Pemahaman Masalah
Sadar masalah. Sadar akan adanya masalah yang perlu dilaukan penyesuaian, penjelasan. Pembatasan masalah. Masalah harus dipersempit, karena pengetahuan itu berasal dari kumpulan pengetahuan yang tidak sempurna. Kita menjadi sadar akan adanya suatu masalah, membatasi sebaik mungkin masalah tersebut dan menunjukkan apa yang perlu diselidiki. Masalah alam yang dapat ditangkap oleh indera kita.
Masalah adalah kesenjangan (Gap) dari apa yang seharusnya dan apa yang ada. Untuk membatasi dan mempersempit masalah maka diambil kesenjangan yang menjadi perhatian dan tanggung jawabnya.
B.       Meragukan dan Menguji Secara Rasional
Upaya melakukan ide kreatif dilakukan dengan cara:
1.      Olah piker menggunaka akal budi.
2.      Cipta talen berdasarkan pengalaman.
3.      Olah rasa dan olah batin menggunakan intuisi atau instink.
4.      Meragukan apa yang disebut masalah dan mencoba memberikan jawaban yang benar melalui tanggapan rasional maupun akal sehat.
C.      Memeriksa Penyelesaian Terdahulu
Menguji dan mempertimbangkan penyelesaian yang telah diajukan sebelumnya melalui :
1.      Deduksi atau koherensi, dengan penelusuran teori yang ada.
2.      Analisis, judgement, pengorganisasian dan sintesa.
Seorang filsuf perlu mengenal apa yang dikatakan oleh orang lain mengenai masalah yang bersangkutan dan menguji penyelesaian mereka. Penyelesaian mereka diperlukan untuk bahan pertimbangan dalam menyusun hipotesis.
D.      Menyarankan Hipotesis
Hipotesis adalah hubungan variable yang dapat berupa konsep, prinsip, kaidah, dalil, proposisi yang masih perlu diuji:
1.      Hubungan asimetris antara sebab dan akibat
2.      Hubungan simetris atau hubungan timbal balik
E.       Pengujian Konsekuensi
Verifikasi terhadap penjabaran hasil yang telah dilakukan. Verivikasi adalah upaya untuk melakukan pengamatan lebih banyak untuk membenarkan hipotesis atau mengingkarinya. Verifikasi secara langsung melalui pengamatan empiric dan verifikasi secara tidak langsung melalui pemahaman sejumlah metode. Hasil pengujian yang membenarkan dan memperkuat pengetahuan yang sudah ada disebut verifikasi, sedangkan hasil pengujian yang menolak teori yang ada disebut falsifikasi.
F.       Menarik Kesimpulan
Penarikan kesimpulan mengenai masalah dan pengujian dapat menghasilkan beberapa kesimpulan:
1.      Masalah yang taka da maknanya untuk pengembangan pengetahuan
2.      Ada makna tetapi sulit dijawab (pengetahuan saat ini tidak memadai atau tidak tersedia)
3.      Dijawab dengan mengiyakan atau mengingkari
4.      Dijawab secara deskriptif

5.      Dijawab dengan konsep baru.
Dapus : Supriyanto, Stefanus. 2013. Filsafat Ilmu. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar