Munculnya
inovasi disebabkan karena adanya masalah yang harus diatasi. Inovasi merupakan
upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Inovasi kurikulum dan pembelajaran
adalah suatu ide, gagasan, atau tindakan-tindakan tertentu dalam bidang
kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan.
Inovasi
memiliki beberapa sifat perubahan, yaitu penggantian (substitution), perubahan (alternation),
penambahan (addition), penyusunan
kembali (restructuring), penghapusan
(elimination), dan penguatan (reinforcement).
Beberapa
faktor yang menuntut adanya inovasi kurikulum dan pembelajaran adalah sebagai
berikut.
1) Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan
kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosisal, ekonomi, politik,
pendidikan, dan kebudayaan.
2) Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang
menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak
seimbang.
3) Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh
pendidikan yang lebih baik, sedangkan kesempatan sangat terbatas.
4) Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun dan
belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5) Belum berkembangnya alat organisasi yang efektif.
6) Kurang ada relevansi antara program pendidikan
dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun.
7) Keterbatasan dana.
Beberapa
kriteria dan syarat dalam inovasi kurikulum diantaranya: (1) Kurikulum harus up to date, (2) Kurikulum memberikan
kemudahan untuk memahami prinsip-prinsip pokok dan generalisasi-generalisasi,
(3) Kurikulum memberikan kontribusi pengembangan keterampilan, kebebasan
berfikir bebas, dan disiplin berdasarkan pengetahuan, (5) Kurikulum mempunyai
makna dan maksud dari para siswa, (6) Kurikulum menyediakan suatu ukuran
keberhasilan dan suatu tantangan, (7) Kurikulum menyumbang terhadap pertumbuhan
yang seimbang, (8) Kurikulum mengarahkan tindakan sehari-hari dan mengarahkan pelajaran
serta pengalaman selanjutnya.
Ada
beberapa masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia, diantaranya: (1)
Masalah relevansi pendidikan, (2) Masalah kualitas pendidikan, (3) Masalah
efektifitas dan efesiensi, dan (4) Masalah daya tampung yang terbatas.
Ada
beberapa tahapan proses keputusan inovasi, yaitu:
1. Tahap pengetahuan (knowledge), yaitu apabila individu/kelompok membuka diri terhadap
adanya inovasi.
2. Tahap bujukan (persuation), yaitu apabila individu/kelompok mulai membentuk sikap
menyenangi atau bahkan tidak menyenangi inovasi.
3. Tahap pengambilan keputusan (decision making), mengarah kepada keputusan untuk menolak atau
menerima inovasi.
4. Tahap implementasi (implementation), menerapkan atau menggunakan inovasi.
5.Tahap konfirmasi (confirmation), mencari penguatan terhadap inovasi yang
dilakukannya.
Menurut
Ibrahim (1988) ada 6 faktor utama yang dapat menghambat inovasi, yaitu: (1)
Estimasi yang tidak tepat, (2) Konflik dan motivasi, (3) Inovasi tidak
berkembang, (4) Masalah finansial, (5) Penolakan dari kelompok tertentu, dan
(6) Kurang adanya hubungan sosial.
Berbagai
jenis inovasi dalam kurikulum dan pembelajaran, diantaranya:
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
KTSP
adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang
paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan. Secara
khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk: a) meningkatkan mutu pendidikan
melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum,
mengelola, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia; b) Meningkatkan
kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangkan kurikulum melalui
pengembalian keputusan bersama; c) meningkatkan kompetisi yang sehat antar
satuan pendidikan yang akan dicapai.
2. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Pendidikan
berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan
suatu jenjang pendidikan. Kompetensi yang sering disebut dengan standar
kompetensi adalah kemampuan yang secara umum harus dikuasai lulusan.
3. Broad Based Kurikulum
Broad Based tidak hanya diartikan sebagai pemberian dasar
kejuruan yang lebih luas, namun Broad
Based juga mengandung makna berbasis kuat dan mendasar yaitu pemberian
dasar-dasar yang benar-benar mendasar tentang sesuatu yang harus dikuasai.
4. Kurikulum Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
PSG
merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan
secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program
pengusahaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja.
5. Kurikulum Muatan Lokal
Kurikulum
muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya
dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya
serta kebutuhan pembangunan daerah yang perlu diajarkan kepada siswa.
Beberapa
hasil inovasi pembelajaran, diantaranya: model pembelajaran Brain Based
Learning, model pembelajaran Lateral Computer Base TutoriL (LCBT), dan model
pembelajaran ICARE (Introduction,
Connect, Apply, Reflect, dan Extend).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar