Selasa, 06 Desember 2016

INOVASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

            Munculnya inovasi disebabkan karena adanya masalah yang harus diatasi. Inovasi merupakan upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Inovasi kurikulum dan pembelajaran adalah suatu ide, gagasan, atau tindakan-tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan.
            Inovasi memiliki beberapa sifat perubahan, yaitu penggantian (substitution), perubahan (alternation), penambahan (addition), penyusunan kembali (restructuring), penghapusan (elimination), dan penguatan (reinforcement).
            Beberapa faktor yang menuntut adanya inovasi kurikulum dan pembelajaran adalah sebagai berikut.
1) Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosisal, ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan.
2) Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
3) Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik, sedangkan kesempatan sangat terbatas.
4) Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun dan belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5) Belum berkembangnya alat organisasi yang efektif.
6) Kurang ada relevansi antara program pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun.
7) Keterbatasan dana.
            Beberapa kriteria dan syarat dalam inovasi kurikulum diantaranya: (1) Kurikulum harus up to date, (2) Kurikulum memberikan kemudahan untuk memahami prinsip-prinsip pokok dan generalisasi-generalisasi, (3) Kurikulum memberikan kontribusi pengembangan keterampilan, kebebasan berfikir bebas, dan disiplin berdasarkan pengetahuan, (5) Kurikulum mempunyai makna dan maksud dari para siswa, (6) Kurikulum menyediakan suatu ukuran keberhasilan dan suatu tantangan, (7) Kurikulum menyumbang terhadap pertumbuhan yang seimbang, (8) Kurikulum mengarahkan tindakan sehari-hari dan mengarahkan pelajaran serta pengalaman selanjutnya.
            Ada beberapa masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia, diantaranya: (1) Masalah relevansi pendidikan, (2) Masalah kualitas pendidikan, (3) Masalah efektifitas dan efesiensi, dan (4) Masalah daya tampung yang terbatas.
            Ada beberapa tahapan proses keputusan inovasi, yaitu:
1. Tahap pengetahuan (knowledge), yaitu apabila individu/kelompok membuka diri terhadap adanya inovasi.
2. Tahap bujukan (persuation), yaitu apabila individu/kelompok mulai membentuk sikap menyenangi atau bahkan tidak menyenangi inovasi.
3. Tahap pengambilan keputusan (decision making), mengarah kepada keputusan untuk menolak atau menerima inovasi.
4. Tahap implementasi (implementation), menerapkan atau menggunakan inovasi.
5.Tahap konfirmasi (confirmation), mencari penguatan terhadap inovasi yang dilakukannya.
            Menurut Ibrahim (1988) ada 6 faktor utama yang dapat menghambat inovasi, yaitu: (1) Estimasi yang tidak tepat, (2) Konflik dan motivasi, (3) Inovasi tidak berkembang, (4) Masalah finansial, (5) Penolakan dari kelompok tertentu, dan (6) Kurang adanya hubungan sosial.
            Berbagai jenis inovasi dalam kurikulum dan pembelajaran, diantaranya:
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
            KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan. Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk: a) meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia; b) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangkan kurikulum melalui pengembalian keputusan bersama; c) meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan yang akan dicapai.
2. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
            Pendidikan berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan. Kompetensi yang sering disebut dengan standar kompetensi adalah kemampuan yang secara umum harus dikuasai lulusan.
3. Broad Based Kurikulum
            Broad Based  tidak hanya diartikan sebagai pemberian dasar kejuruan yang lebih luas, namun Broad Based juga mengandung makna berbasis kuat dan mendasar yaitu pemberian dasar-dasar yang benar-benar mendasar tentang sesuatu yang harus dikuasai.
4. Kurikulum Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
            PSG merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja.
5. Kurikulum Muatan Lokal
            Kurikulum muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya serta kebutuhan pembangunan daerah yang perlu diajarkan kepada siswa.

            Beberapa hasil inovasi pembelajaran, diantaranya: model pembelajaran Brain Based Learning, model pembelajaran Lateral Computer Base TutoriL (LCBT), dan model pembelajaran ICARE (Introduction, Connect, Apply, Reflect, dan Extend).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar