Penyebab kesulitan belajar siswa adalah hal-hal yang
menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar yang
dihadapi oleh siswa di sekolah akan bersumber dari beberapa hal yang menjadi
penyebabnya atau latar belakangnya. Untuk itu dalam usaha membantu siswa
tersebut perlu digali hal yang melatar belakanginya adanya kesulitan belajar
siswa.
Kesulitan belajar siswa
yang dihadapi oleh siswa bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor yang
terdapat dalam dirinya (intern) maupun yang terdapat di luar dirinya. Adapun
kedua faktor yang bisa menghambat proses belajar siswa menurut Mohammad Surya
(1992: 87) adalah sebagai berikut:
1.
Faktor yang terdapat dalam diri siswa (intern):
a.
Kurangnya kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa
b.
Kurangnya bakat khusus untuk situasi belajar tertentu
c.
Kurangnya motivasi atau dorongan untuk belajar
d.
Situasi pribadi terutama emosional yang dihadapi siswa-siswa
tertentu
e.
Faktor jasmaniah
f.
Faktor bawaan seperti buta warna, dan sebagainya
2.
Faktor yang terdapat di luar diri siswa (eksternal):
a.
Faktor lingkungan sekolah yang kurang memadai
b.
Situasi dalam keluarga yang kurang mendukung
c.
Situasi lingkungan sosial yang mengganggu keadaan anak
Senada dengan pendapat
di atas, M. Surya (1982: 67) menyimpulkan tentang beberapa faktor penyebab
kesulitan belajar yaitu sebagai berikut:
1. Faktor yang terletak pada
dirinya (faktor intern) antara lain:
a.
Kurangnya kemampuan dasar yang dimiliki oleh murid. Kemampuan
dasar (intelegensi) merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainya hasil belajar.
Jika kemampuan ini rendah maka hasil yang akan dicapai pun akan rendah pula,
dan ini akan menimbulkan kesulitan belajar.
b.
Kurangnya bakat khusus suatu situasi belajar tertentu. Seperti
halnya dengan intelegensi, bakat merupakan untuk mencapai hasil belajar
tertentu. Murid yang kurang atau tidak memiliki bakat dalam suatu kegiatan
belajar tertentu akan mengalami kesulitan belajar. Keberhasilan dalam belajar
hanya ditentukan oleh minat ini, sehingga anak yang kurang berminat dalam suatu
pelajaran tertentu akan lebih banyak mengalami kesulitan belajar.
c.
Kurang motivasi atau dorongan untuk belajar. Tanpa motif yang
besar anak akan banyak mengalami kesulitan belajar, karena motif ini merupakan
faktor pendorong.
Situasi
pribadi terutama emosional yang dihadapi murid-murid tertentu. Misalnya
pertentangan yang dialami dalam dirinya, situasi kekecewaan (frustasi), dalam
kesedihan, dan sebagainya dapat menimbulkan kesulitan dalam belajar.
a.
Faktor-faktor jasmaniah, seperti cacat tubuh, gangguan kesehatan
gangguan penglihatan, pendengaran, kelainan jasmani dan sebagainya. Misalnya
anak yang terganggu pendengarannya akan lebih banyak mengalami kesulitan dalam
belajar.
b.
Faktor-faktor bawaan, seperti buta warna, kidal cacat tubuh dn
sebagainya.
2. Faktor yang terletak di luar
dirinya
a.
Faktor lingkungan sekolah yang kurang memadai bagi situasi belajar
anak seperti: cara mengajar, sikap guru, kurikulum atau materi yang dipelajari,
perlengkapan belajar yang kurang, cara evaluasi yang kurang tepat, ruang
belajar yang kurang memadai. Sistem administrasi, waktu belajar yang kurang
tepat, situasi sosial di sekolah, dan sebagainya.
b.
Situasi dalam keluarga yang kurang mendukung situasi belajar
seperti: kekacauan rumah tangga (broken home). Kurang perhatian orang tua,
kurangnya perlengkapan belajar, kurangnya kemampuan orang tua, dan sebagainya.
c.
Situasi lingkungan sosial yang mengganggu keadaan anak seperti
pengaruh negatif dari pergaulan, situasi masyarakat yang kurang memadai,
gangguan kebudayaan seperti film, bacaan-bacaan, dan sebagainya.
Dari uraian diatas,
kiranya dapat diambil suatu kesimpulan, bahwa pada dasarnya ada dua faktor yang
menyebabkan terjadinya kesulitan belajar siswa, yakni faktor yang terdapat
dalam diri siswa itu sendiri (faktor intern) dan faktor yang ada di luar diri
siswa (faktor ekstern) baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun
masyarakat sekitar. Dengan mengetahui latar belakang kesulitan siswa, akan
memberikan kemudahan bagi guru dalam membantu mengatasi kesulitan belajar siswa
tersebut, serta akan memberikan suatu pemahaman bahwa meskipun siswa itu
memiliki kesulitan yang relatif sama, akan memiliki latar belakang yang berbeda.
Dapus :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar