Filsafat pendidikan adalah suatu aktivitas yang
teratur yang menjadikan filsafat itu sebagai jalan mengatur, menyelaraskan, dan
memadukan proses pendidikan.
Filsafat pendidikan juga dapat diartikan sebagai
upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik, baik potensi
fisik, potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan
bermanfaat dalam hidupnya.
Filsafat pendidikan adalah suatu sistem yang
mengatur dan menentukan teori dan praktik pelaksanaan pendidikan yang berdiri
di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa “Pancasila” yang
diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia dalam usaha
merealisasikan cita-cita bangsa dan negara Indonesia.
Latar belakang munculnya filsafat pendidikan adalah
sebagai berikut.
1)
Ajaran filsafat yang komprehensif telah menempati status yang tinggi dalam
kehidupan kebudayaan manusia, yakni sebagai ideologi suatu bangsa dan negara.
2) Tujuan berfilsafat adalah membina
manusia mempunyai akhlak yang tertinggi.
3)
Eksistensi suatu bangsa adalah eksistensi ideologi dan filsafat hidupnya, maka
demi mewariskan eksistensi tersebut jalan yang efektif adalah melalui
pendidikan.
4) Pendidikan secara fundamental
didasarkan atas asas-asas filosofis dan ilmiah untuk menjamin tujuan pendidikan
yaitu meningkatkan perkembangan sosial budaya bahkan martabat bangsa,
kewibawaan, dan kejayaan negara.
Tujuan filsafat pendidikan diantaranya sebagai
berikut.
1)
Memberikan landasan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan pendidikan.
2) Membantu memperjelas tujuan-tujuan
pendidikan.
3) Melaksanakan kritik dan koreksi
terhadap proses pelaksanaan tersebut.
4) Melaksanakan evaluasi terhadap metode
dan proses pendidikan.
Interaksi antara ilmu dan filsafat mengandung arti
bahwa filsafat dewasa ini tidak akan berkembang dengan baik jika terpisah
dengan ilmu, dan ilmu tidak dapat berkembang dengan baik tanpa kritik dari
filsafat.
Filsafat pendidikan merupakan aplikasi filsafat
dalam pendidikan. Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah
pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi
pengalaman, tetapi masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, dan lebih
kompleks yang tidak dibatasi pengalaman maupun fakta-fakta pendidikan, dan
tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh sains pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar