Kamis, 08 Desember 2016

PERKEMBANGAN BERPIKIR DAN KELAHIRAN ILMU PENGETAHUAN

PERKEMBANGAN BERPIKIR DAN KELAHIRAN ILMU PENGETAHUAN

            Ilmu pengetahuan selain bersumber dan berasal dari aliran rasionalisme, empirisme, pragmatism, relativisme, masih ada beberapa sumber aliran yang lain, tentang pengetahuan yang benar yaitu :
1.    Idealisme
Pengetahuan adalah proses mental ataupun proses psikologi yang sifatnya subjektif.  Pengetahuan merupakan gambaran subjektif tentang kenyataan, tidak menggambarkan hakiki diluar pikiran. Idealism juga dikenal sebagai aliran rasionalisme.
2.    Positifisme
Aliran ini menekankan bahwa kepercayaan dogmatis harus digantikan dengan pengetahuan faktawi. Apapun yang berada diluar dunia pengalaman tidak perlu diperhatikan. Pernyataan yang mengandung arti adalah pernyataan yang tidak dapat diferifikasi secara empiris. Pernyataan yang tidak berdasar pengalaman atau tidak dapat diferifikasi, dianggap tidak bermakna dan bukan merupakan pengetahuan. Metode penelitian kuantitatif banyak di ilhami oleh aliran ini.
3.    Kritisme
Aliran yang berusaha menjawab persoalan pengetahuan. Pengamatan merupakan permulaan pengetahuan, sedangkan pengolahan oleh akal merupakan bentuknya. Tokoh aliran ini ialah Immanuel Kant. Pengetahuan dari empiris dan rasional sama-sama benar, apabila mengandung paduan kedua aktivitas inderawi dan akal.
Immanuel Kant mengelompokkan pengetahuan pada dasarnya dibedakan berdasarkan sumbernya, yaitu yang bersumber dari pengalaman disebut apesteoridan pengetahuan yang tidak bersumber pengalaman, bersumber kemampuan rasional disebut a priori. Dalam filsafat dikenal analisis dan sintesis a priori.
4.    Naturalisme
Kelompok ini hanya alam yang dipercaya (otentik). Penganut ini juga percaya realism, tetapi tidak semua penganut realisme percaya naturalism. Naturalism menolak suatu dunia yang ada yang bersifat adialami (supranatural realisme). Naturalism lama cenderung reduksionis, artinya memandang sesuatu sebagai materi yang bergerak belaka, sedangkan naturalism modern bersifat pluralism, artinya mengakui adanya hal-hal yang bersifat alami dan memiliki banyak corak. Naturalism mengakui bahwa setiap hal merupakan bagian alam dan dapat dipahami dengan menggunakan berbagai teknik (metode ilmiah) untuk memperoleh pengetahuan yang bersifat umum dan sama.


Dapus : Supriyanto, Stefanus. 2013. Filsafat Ilmu. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar