Sabtu, 31 Desember 2016

VISI UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


VISI UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Visi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa: 
Terwujudnya universitas terbaik yang memiliki kemandirian, kreativitas, inovasi, unggul, dan kompetitif dalam bidang pendidikan, penelitian, serta pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.
Visi Operasional Rektor Untirta Periode 2015-2019:
Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Periode 2015-2019 dalam menjalankan fungsi dan misi Tri Dharma Perguruan Tinggi mengacu kepada Visi Operasional yang terdiri dari:
Visi
:
Terwujudnya Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Maju, Bermutu, Berkarakter dan Berdaya Saing dalam Kebersamaan Tahun 2025.
Motto
:
Kerja keras dan cerdas yang dilandasi keiklasan bernilai ibadah
Prinsip
:
Prestasi, komitmen, kebersamaan dan tanggung jawab
Filosofi
Nilai
:
:
Memberikan layanan yang terbaik, amanah, dan professional
Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, dan Akuntabel (JAWARA).
Berdasarkan visi tersebut di atas dengan penjelasan sebagai berikut :
Maju :
Mengandung pengertian terwujudnya kondisi Untirta yang mengalami pertumbuhan, peningkatan dan perubahan secara berkelanjutan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat , daya dukung sumber daya dan manajemen serta kerjasama kemitraan.
Bermutu :
Mengandung pengertian tercapainya kualitas layanan yang memberikan kepuasan kepada pelanggan, lulusan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang menguasai Iptek (hard skill) dan , mampu berkolaborasi dan membangun jejaring (networking) dan berkomunkasi atau soft skill menuju kemajuan bangsa, peradaban dan kesejahteraan umat manusia.
Berdayasaing :
Mengandung pengertian terwujudnya suatu dorongan pada diri pendidik (dosen, tenaga kependidikan dan lulusan untuk memenangkan suatu persaingan (kompetisi), lebih berprestasi, memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif, berupaya lebih baik dari yang lain, tahan menghadapi berbagai kondisi, hambatan dan tantangan serta mampu beradaptasi dengan lingkungan.
Berkarakter :
Mengandung arti tercapainya tenaga pendidik dan kependidikan serta lulusan universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang menguasai Iptek dengan menjunjung tinggi Kejujuran, Amanah, Berwibawa, Adil, Religius dan Akuntabel (JAWARA).
Kebersamaan :

Dalam mewujudkan misi Untirta perlu terbangun komunikasi kerja di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa lebih mengutamakan semangat gotong royong, kolegial, saling pengertian, saling menghargai dan saling menghormati, sebagai sebuah tim kerja yang menjunjung tinggi solidaritas dan soliditas. Hal ini meniscayakan seluruh komponen Untirta mulai dari level teratas sampai dengan level terbawah bersama-sama berkomitmen memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan prima kepada pemangku kepentingan.

MUSIK KLASIK MEMBUAT ANAK CERDAS?

MUSIK KLASIK MEMBUAT ANAK CERDAS?
Beberapa orang mungkin menganggap musik klasik sebagai musik yang membosankan, musik orang elit atau bahkan musik kuno. Namun, setelah beredar informasi bahwa musik klasik bermanfaat untuk terapi, musik klasik mulai diminati oleh orang-orang untuk menenangkan pikiran dan otot.
Bahkan alunan musik yang katanya membosankan tersebut sekarang dipercayai dapat menjadi terapi bagi anak-anak agar cerdas. Apakah informasi tersebut benar atau hanya sekedar sugesti? Mengapa hanya jenis musik klasik saja? Kapan tepatnya terapi musik klasik harus dimulai? Benarkah Terapi Musik Klasik Membuat Cerdas?
Tentu semua orangtua akan bangga jika anak mereka tidak hanya pintar melainkan juga cerdas. Definisi dari cerdas adalah orang yang dapat menggunakan secara seimbang kemampuan berfikirnya secara analisis dan menambahkan ide kreatif. Berbeda dengan orang pintar yang saat melakukan apapun merasa tidak perlu mengubahnya dan tidak perlu menambahkan ide ke dalamnya.
Agar anak cerdas tentu tidaklah instant. Butuh pelatihan, tidak hanya pada otak kiri saja tetapi juga otak kanan agar seimbang. Berbagai informasi untuk mencerdaskan otak anak beredar di kalangan para orangtua, mulai dari senam otak hingga menggunakan terapi musik klasik. Benarkah terapi musik klasik dapat membuat otak menjadi cerdas?
Belum ada bukti yang pasti apakah terapi musik klasik dapat membuat anak memiliki jumlah IQ tertentu. David Baron, Kepala Bagian Psikiatri dari Fakultas Kedokteran Universitas Temple, Amerika mengatakan bahwa kecerdasan adalah sesuatu yang kompleks. Ia juga mengatakan bahwa sekitar 60-80 persen kecerdasan diturunkan secara genetik oleh orang tua.
Meskipun belum dapat membuktikan apakah terapi musik klasik dapat membuat anak memiliki IQ tertentu, sejauh ini para peneliti menyetujui bahwa terapi musik klasik merupakan stimulasi yang baik untuk melatih otak agar bekerja lebih maksimal terutama otak kanan yang memiliki peranan besar terhadap imajinasi, kreativitas, serta intuisi.
Sama halnya seperti pelajaran matematika, pelajaran tersebut bukan mencerdaskan tetapi hanya menstimulasi kemampuan otak kiri yang memiliki peranan analisis dan logika untuk bekerja dengan optimal. Mengapa Harus Musik Klasik yang Dijadikan Terapi? Presiden Direktur Yayasan dan Sekolah Musik Jakarta, Dr. Kuei Pin Yeo menyimpulkan bahwa irama pada musik klasik memiliki nada-nada yang bervariasi, terkadang dari lambat ke cepat dan kadang sebaliknya. Musik klasik juga mempunyai kategori frekuensi alfa dan theta 5000-8000 Hz.
Frekuensi tersebut dapat merangsang tubuh dan pikiran menjadi rileks sehingga merangsang otak menghasilkan hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan tubuh menjadi rileks dan membuat detak jantung menjadi stabil. Hal inilah yang mendukung otak dapat berkonsentrasi dengan optimal dalam membangun jaringan-jaringan sipnasis dengan lebih baik.
Para orang tua dapat memulai stimulasi terapi musik klasik pada anak sejak dini. Pelajaran kesenian seperti bermain alat musik dapat mulai dikenalkan sejak anak masuk sekolah atau bahkan dapat dimulai saat masih berada dalam kandungan agar lebih maksimal.
Dari hasil risetnya, Dr. Chapman J. S. Akademis dari New York University, AS, bisa menarik kesimpulan bahwa terapi musik klasik sudah bisa menstimulasi otak janin dalam kandungan saat usia 26 minggu atau trimester ke-3 dimana janin sudah bisa mendengar dengan bantuan cairan ketuban.
Bagi ibu hamil, terapi musik klasik dapat dilakukan di rumah pada pagi dan malam hari. Dengarkan musik klasik sekitar 30 menit setiap hari. Saat mendengarkan, jarak speaker dapat diatur sekitar 50 cm dari perut atau bisa juga menempelkan headphone pada perut.
Terapi musik klasik dapat dilakukan dalam keadaan berbaring santai atau duduk sambil membaca, minum teh atau saat melakukan senam hamil. Selain mendengarkan musik klasik, ibu hamil juga perlu menjaga emosinya dan mengonsumsi makanan dan suplemen bergizi untuk membantu perkembangan otak pada bayi.

Salah satu supplemen yang cocok untuk ibu hamil dan aman untuk janin adalah Noni JuiceNoni Juice dapat membantu meningkatkan hormon serotonin yang dapat membantu ibu hamil mengontrol emosi dan bahkan membantu perkembangan otak janin.

ESENSI SERAGAM BAGI MAHASISWA FKIP


ESENSI SERAGAM BAGI MAHASISWA FKIP
Seperti halnya yang terjadi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), ada peraturan-peraturan yang harus diikuti mahasiswa.
Penerapan seragam, apakah akan mengekang kebebasan mahasiswa dalam berpakaian?
Tujuan dari Penyeragaman ini mendukung pembangunan karakter bagi mahasiswa. Dengan memakai seragam, mahasiswa akan sadar akan profesinya kelak, yakni menjadi seorang guru atau pengajar. Sepintas berseragam melunturkan kesenjangan sesama status sosial antara mahasiswa satu dengan lainnya.
Dengan diterapkannya seragam khususnya di lingkungan FKIP, merupakan identitas baru dan memberi nuansa berbeda dari fakultas yang lain. Dari sudut pandang orang lain, berseragam akan lebih terlihat sopan dan tertib.
Setiap orang tentu memiliki pikiran dan sudut pandang yang beragam. Baiknya kita harus sependapat dan berfikir kedepan. Maksudnya, berseragam itu setidaknya memberi pelajaran pada calon guru sebelum mereka menjalankan profesi sesungguhnya. Disisi lain, guru harus mencitrakan diri sebagai panutan di mata peserta didik. Artinya, segala sikap dan perilaku guru tercermin atas profesi yang disandangnya. Istilah kata Guru dalam bahasa Jawa, digugu (dihormati) dan ditiru (diikuti). Sehingga anak didik dapat menilai dari penampilan gurunya. Guru sebagai pendidik, pengajar, dan pembimbing akan memberi contoh baik kepada para muridnya. Dengan adanya penerapan seragam bagi mahasiswa di FKIP, sangat mendukung proses pembelajaran bagi profesi mahasiswa calon guru.
Jati diri guru ataupun guru adalah pendidik. Apa jadinya kalau seorang guru tidak menggunakan berpakian rapi? Kita dapat melihat seorang guru yang tidak kompak dan konsisten. Setiap peserta didik tidak mempunyai motivasi dalam belajarnya, dikarenakan penampilan sebagai calon guru tak mendukung.

Kiprah guru dalam mencerdaskan anak bangsa sangatlah besar. Besarnya pengaruh guru terhadap proses belajar mengajar, tergantung juga pada kualitas dan kompetensi calon guru. Peratuan memakai seragam perlu didukung karena terdapat unsur edukasi bagi mahasiswa. Dengan memakai seragam, maka, akan membatasi mahasiswa FKIP dalam mengenakan mode pakaian yang tidak sesuai dengan kepribadian calon guru.

Jumat, 30 Desember 2016

FUNGSI AIR MATA

FUNGSI AIR MATA
1.        Membantu penglihatan 
Air mata ternyata membantu penglihatan seseorang, jadi bukan hanya mata itu sendiri. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
2.        Membunuh bakteri
Tak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 persen bakteri-bakteri yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam 5 menit. 
3.        Meningkatkan mood 
Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi karena dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24 persen protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata. 
4.        Mengeluarkan racun 
Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun. Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat mata.
5.        Mengurangi stres
Bagaimana menangis bisa mengurangi stres? Air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin. Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi. 
6.        Membangun komunitas
Selain baik untuk kesehatan fisik, menangis juga bisa membantu seseorang membangun sebuah komunitas. Biasanya seseorang menangis setelah menceritakan masalahnya di depan teman-temannya atau seseorang yang bisa memberikan dukungan, dan hal ini bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan juga bersosialisasi. 
7.        Melegakan perasaan 

Semua orang rasanya merasa demikian. Meskipun Anda didera berbagai macam masalah dan cobaan, namun setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega. Setelah menangis, sistem limbik, otak dan jantung akan menjadi lancar, dan hal itu membuat seseorang merasa lebih baik dan lega. Keluarkanlah masalah di pikiranmu lewat menangis, jangan dipendam karena Anda bisa menangis meledak-ledak.

Mengapa Mata Mengeluarkan Air Mata?

Mengapa Mata Mengeluarkan Air Mata?
Setiap orang pasti pernah menangis dalam hidup mereka. Hari pertama manusia lahir, mereka sudah memiliki pengalaman pertama mengeluarkan air mata. Ketika terlalu gembira, ketika terharu, atau ketika sedih, manusia ada kalanya merasa tidak tahan dengan kondisinya sehingga menangis. Ketika menangis, manusia mengeluarkan air mata dari celah-celah matanya.
Menangis adalah bahasa yang digunakan oleh nenek moyang kita untuk saling mengkomunikasikan kondisi emosional. Air mata menjadi sebuah pertanda bahwa orang yang mengeluarkannya berada dalam suatu penderitaan. Dan jika orang lain ikut menangis karena alasan itu, maka air mata menjadi semacam tanda bahwa orang memiliki kondisi emosional yang sama dengan kita. Artinya, air mata adalah simbolisasi dari rasa empati dalam suatu komunitas. Berkomunikasi dengan air mata sudah digunakan oleh nenek moyang manusia jauh sebelum komunikasi verbal berkembang dengan baik.
Sebenernya apa saja sih yang menyebabkan seseorang bisa menangis? Kenapa saat orang merasa sangat sedih mengeluarkan air mata? Bukan mengeluarkan ingus saja? Dan kenapa harus air mata? Sebenarnya di atas sudut luar mata kita, tepat di bawah alis, ada kelenjarlakrimal atau lebih dikenal dengan kelenjar air mata. Ukurannya hanya sebesar buah kenari, tetapi organ yang kecil ini dapat menyemburkan aliran air mata. Kelenjar air mata selalu membuat air mata, bahkan di saat kita sedang ngaskus.
Air mata ini membasahi mata agar tetap bersih dan jernih. Air mata muncul lewat jalan keluar yang ada di sudut luar mata kita. Setiap kali kita berkedip, kelopak mata akan menyebarkan air mata di mata kita. Kemudian air mata mengalir lewat lubang di sudut dalam mata melewati saluran lain dan menuju ke bidang di belakang hidung kita, dimana air mata itu diserap oleh tubuh. Namun jika ada banyak debu di mata kita, ceritanya jadi berbeda. Air mata akan mengalir lebih cepat untuk meningkatkan usaha pembersihan. Air mata yang dihasilkan bisa sangat banyak sehingga air mata itu keluar dari kelopak mata bawah.
Apa sih sebenarnya air mata itu? Dan dari mana asalnya?  Ternyata air mata Berasal dari darah. Air mata, cairan bening yang tidak berwarna atau transparan itu sesungguhnya berasal dari cairan darah. Ketika air mata akan keluar, dapat dirasakan darah mengalir naik ke kepala. Darah itulah yang menjadi asal dari airmata. Meskipun air mata berasal dari cairan darah, air mata tidak berwarna merah. Hal ini disebabkan karena ketika cairan darah masuk ke dalam kelenjar air mata, dinding sel yang dilalui bekerja untuk menyaring unsur warna merah yang terdapat dalam sel darah merah sehingga menghasilkan cairan bening yang disebut dengan airmata. 

Lalu mengapa air mata rasanya asin? Air mata berasa asin karena memang kandungannya yang meliputi leusinenkefalin, adrenokortikotropik, dan prolactin serta beberapa electron, protein pengikat lemak dan Imunoglobulin A yang keseluruhannya menghasilkan rasa asin.

MENGAPA PELANGI BERBENTUK SETENGAH LINGKARAN?


MENGAPA PELANGI BERBENTUK SETENGAH LINGKARAN?
       Tahukah anda, mengapa bentuk pelangi melengkung? Mengapa bentuknya tidak bulat atau persegi atau segitiga atau bentuk lainya? Mari kita ulas sedikit tentang proses terbentuknya pelangi yang indah itu. Pelangi merupakan salah satu pemandangan indah yang jarang kita lihat. Jika kita lihat, bentuk pelangi seperti busur di langit biru yang muncul karena pembiasaan dari sinar matahasi ketika hujan kira-kira di mana ya pelangi bisa terlihat? Biasanya pelangi bisa dilihat di daerah pegunungan atau ketika mendunga atau ketika hujan baru berhenti turun atau juga bisa kita lihat di air terjun.

       Pelangi merupakan satu-satunya gelombang elektromagnetik yang dapat kita lihat. Ia terdiri dari ebberapa spektru, warna. Apakah anda bisa menyebutkan warna aoa sajakah yang bisa kita lihat pada pelangi terebut? Dan sebenarnya ada warna-warna lain yang tidak dapat kita lihat langsung dengan mata. Warna merah memiliki panjang gelombang paling besar. Sedangkan violet memiliki panjang gelombang terkecil. Bagaimana pelangi terbentuk? Coba kita maati ketika sinar matahari mengenai cermin siku-siku atau tepi prisma gelas, atau permukaan buih sabun, kita melihat berbagai warna dalam cahaya.

Apa yang terjadi adalah cahaya putih dibiaskan menjadi berbagai panjang gelombang cahaya yang terlihat oleh mata kita sebagai warna merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis parallel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut “spectrum”. Di dalam spectrum, garis merah selalu berada salah satu ujung dan biru serta ungu di didi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang. Ketika kita melihat pelangi, sama saja dengan kita melihat spectrum. Bahkan, pelangi adalah spectrum melengkung besar yang disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari.

       Untuk melihat pelangi yang indah terapat berbagai syaratnya loooh. Syarat yang pertama ialah kita harus membelakangi sumber cahaya saat melihat pelangi. Dalam hal ini, sumber cahaya yang dimaksud ialah matahari. Syarat kedua ialah, penyebab pelangi melengkung itu kita harus melihat pelangi dari sudut sekita 40º, selain dari sudut ini pelangi tidak akan terlihat dengan baik. Oleh karena itu, pelangi terlihat melengkung di langit luas, bukan semata-mata karena memang dia tercipta melengkung tetapu karena sudut pandang kita dan kemampuan bola mata kita lah yang membuatna terlihat berbentuk melengkung.

FILOSOFI PELANGI


FILOSOFI PELANGI
Setelah turun hujan, suatu ketika akan muncul pelangi. Semakin terang warnanya, pelangi itu semakin terlihat indah oleh mata kita. Berdasarkan Ilmu Alam, pelangi itu terdiri dari 7 warna yaitu: Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, dan Ungu. Masing-masing warna tak pernah bercampur dan tak pernah saling mengganggu. Komposisi warnanyapun  tak pernah saling bertukar, walaupun antara warna terletak diatas warna yang lain.
Masing-masing warna juga tidak pernah saling mendominasi satu dengan yang lain, karena itulah pelangi terlihat sangat indah. Warna-warna pelangi mengajarkan kepada kita agar selalu bersikap arif dalam menghadapi perbedaan. Sebab, keindahan warna yang muncul, akibat pertemuan antara sinar matahari dan rintik hujan.
Intisari yang penulis ambil dari Filosofi Pelangi ini adalah:
Dua dzat yang sama sekali berbeda asal usul dan karakternya. Secara alamiah, Tuhan juga menciptakan manusia secara berbeda-beda dengan pendapat yang berbeda-beda juga sesuai dengan pemahaman masing-masing. Namun, dalam sebuah tim, satu hal yang harus dijaga adalah sebuah keharmonisan demi tercapainya tujuan bersama Bukankah pelangi tak akan terlihat indah jika hanya terdiri satu warna?
Begitupun dengan manusia. Jika manusia ini hanya terdiri satu pemikiran saja, maka semua kehidupan akan berjalan monoton, kaku dan menjemukan. Bila kita merasa berbeda pendapat dengan orang lain, cobalah untuk bersikap arif dengan mencoba memahami jalan pemikiran orang lain. Mencari hal-hal yang baik atas pemikiran orang lain dan bukan justru mengembangkan pemikiran buruk, atas kekurangan orang lain.
Tuhan menciptakan setiap manusia secara unik. Tak ada yang sama persis. Bahkan sidik jari setiap manusia itu tak ada yang sama. Dalam hal pekerjaan, jangan sekali-sekali mempunyai pandangan bahwa ketika kita bertemu dengan orang yang berbeda jalan pikiran dengan kita seperti bertemu dengan musuh yang mengancam, tapi berpikirlah bahwa itu merupakan awal dari sebuah proses dinamis menuju hal yang lebih baik.
Saat kita belajar untuk menghargai perbedaan satu dengan yang lain, kita menjadi lebih mau mendengarkan, lebih terbuka terhadap ide baru, dan lebih semangat untuk tumbuh maju.

“Pelangi dengan warna yang berbeda dapat bekerjasama dalam keselarasan”.

AROMA SAAT HUJAN DATANG


AROMA SAAT HUJAN DATANG
Aroma dari hujan menyenangkan untuk dihirup saat tetes-tetes air dari langit itu tumpah ke tanah yang kering. Baunya khas menyegarkan, seperti tanah. Padahal sebelum jatuh dan menyentuh daratan, hujan hanyalah air tanpa aroma tanah. Namun semua berubah saat tetesannya berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Aroma hujan sebenarnya memiliki nama, yakni petrichor. Seperti dikutip dari laman Live Science, Minggu (25/1/2015), petrichor berasal dari bahasa Yunani, yakni 'petra' yang berarti batu. Dan 'ichor' yang bisa diartikan sebagai cairan mirip darah yang mengalir dalam nadi Dewa.
Fenomena ini dipopulerkan oleh 2 peneliti Australia pada 1964. Namun, bagaimana mekanisme fisikawi di balik fenomena ini akhirnya baru terungkap. Para peneliti membicarakan soal minyak dari tanaman dan bahan kimia tertentu yang berasal dari bakteri yang membuat aroma hujan setelah cauaca kering. Tapi bagaimana bau tersebut bisa ke udara dan tercium oleh kita?
Pada tahun 2015, para peneliti dari MIT menguak misteri tersebut dengan menggunakan kamera canggih yang bisa merekam bagaimana bau berpindah di udara. Untuk penelitian ini, mereka menggunakan 38 permukaan berbeda. Di antaranya merupakan sampel tanah dengan 16 jenis berbeda yang berasal dari sekitar kampus MIT dan tepi Sungai Charles.
Melalui penelitian tersebut terkuak, saat setetes air hujan jatuh di permukaan berpori, gelembung kecil berisi udara terbentuk. Gelembung itu lalu jatuh dan pecah di permukaan bulir air hingga kemudian mengeluarkan partikel mikroskopis yang disebut aerosol ke udara.

Peneliti-peneliti ini menyimpulkan, aerosol itulah yang membawa aroma hujan. Beberapa aerosol memang bisa membawa aroma seperti halnya mereka mengandung bakteri dan virus.  Mereka mengungkap, semakin deras hujan, maka aerosol yang dihasilkan makin sedikit. Dan sebaliknya, hujan intensitas ringan akan menghasilkan banyak aerosol. 

Esensi Upacara


Esensi Upacara
       Siapa saja yang pernah menjadi peserta didik, pasti pernah melakukan kegiatan rutin ini, khususnya di hari senin yaitu upacara pengibaran bendera merah putih yang wajid diikuti oleh seluruh warga sekolah, berbaris dengan rapih, memakai seragam rapih, pakai topi dan berdiri tegap. Nah, tahukah anda mengapa kita harus melaksanakan upacara? Selain untuk mengenak jasa-jasa para pahlawan kita.
       Manurut undang-undang, upacara bendera hanya boleh dilakukan pada acara kenegaraan yaitu acara yang diatur dan dilaksanakan panitiannegara secara terpusat, dihadiri presiden dan atau wakil presiden serta pejabat Negara. Upacara bendera juga dilakukan pada acara resmi yaitu acara yang diatur dan diaksanakan oleh pemerintah atau lembaga Negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu, dihadiri oleh pejabat Negara dan atau pejabat pemerintahan
       Jika hanya boleh dilakukan pada dua acara terseut, mengapa upacara bendera juga dilakukan pada setiap hari senin pagi di sekolah- sekolah? Itu karena ada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 39 Tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan. Dalam peraturan tersebut ada 10 materi pembinaan dan salah satunya adalah membentuk kepribadian unggul, wawasan kebangsaan dan bela Negara.
       Dijelaskan juga, salah satu cara membentuk kepribadian unggul dengan wawasan kebangsaan dan belanegara itu adalah lewat kegiatan kokurikuler (kegiatan yang erat hubungannya dan menunjang program pendidikan dalam kurikulum) upacara bendera pada hari senin dan sabtu serta pada hari-hari besar nasional. Soal wajib atau tidak, mungkin tergantung pada pemda setempat apakah mengeluarkan peraturan daerah yang wajib upacara bendera untuk sekolah-sekolah di daerahnya atau tidak.
       Mungkin terdapat pro dan kontra mengenai pentingnya upacara sebagai salah satu cara membentuk kepribadian unggul dan meningkatkan rasa nasionalisme. Trelepas dari itu, ada esensi penting dari kegiatan upacara bendera di sekolah: melatih disiplin dan pengendalian diri siswa. Suka atau tidak suka, anak harus siap berbaris di lapangan, harus mengenakan seragam dengan atribut yang lengkap, harus berlatih jika menjadi peetugas upacara, tidak boleh mengobrol dan bergerak selama upacara berlangsung serta menunjukkan sikap hormat pada lambing-lambang Negara.
       Upacara bendera di sekolah rutin dilaksanakan setiap hari senin. Tetapi sering kali para siswa siswi malah mengobrol sendiri dengan teman di dekatnya. Siswa yang terlihat serius dan hikmat ketika mengikuti upacara hanyalah beberapa orang saja. Hal ini mengidentifikasi bahwa masih banyak generasi muda bangsa yang menganggap bahwa upacara hanyalah sekedar seremonial dan rutinitas belaka, dan kalau sudah demikian berarti esendinya dan susbstansi upacara tersebut sudah hilang, yang semestinya uoacara sebagai bagian dari pendidikan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotism yang membumi.
       Fenomena seperti ini menyiratkan bahwa perlu adanya pengembangan penanaman nilau kepada peserta didik yang bersentuhan langsung dengan realitas social. Para suswa harus disadarkan akan pentingnya nasionalisme dan patriotism melalui pengalaman-pengalaman hidup yang berkesinambungan. Dengan demikian, para pendidik haru bisa menjadi contoh yang dapat digugu dan ditiru oleh para siswanya seperti apa yang dikatakan oleh Kuntowijoyo “bahwa guru itu sebagai example center”, yaitu tempat bagi siswa untuk mengaca dan mengukur diri. Tanpa contoh kongkrit dari para penddik, siswa akan menganggap guru hanya pandai berbicara tetapi tidak mampuuntuk mempraktekannya.

       Oleh karena itu, peranan pendidik sangat lah penting, lagi lagi guru adalah kata kunci dalam penananman nilai-nilai teradap anak didiknya, dan mulai ari para pendidik itu sendiri. Karakter anak tidak sepenuhnya bergantung pada kata dan ucapan guru, tetapi lebih kepada sikap yang menjadi contoh yang mereka bisa tiru.

KEARIFAN LOKAL, CANDI BOROBUDUR


KEARIFAN LOKAL, CANDI BOROBUDUR
Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.
Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha.
Arti nama Borobudur yaitu “biara di perbukitan”, yang berasal dari kata “bara” (candi atau biara) dan “beduhur” (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.
Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.

Filosofi Roti Buaya


Filosofi Roti Buaya
Roti buaya memang sangat identik untuk acara pernikahan yang di bawa oleh pihak calon memperlai pria untuk di serahkan pada calon memperlai wanita. Tradisi dan budaya ini asli dari Betawi masyarakat yang tinggal di Ibu Kota. Disebut roti buaya karena memang bentuk roti ini seperti buaya. Dan ini selalu ada di acara pernikahan tepatnya pada seserahan, roti buaya di berikan sebagai simbol bahwa calon mempelai pria mampu memenuhi permintaan calon memperlai wanita. Dahulu roti ini tak boleh dimakan karena dianggap keramat, namun saat ini roti buaya tak dianggap kramat lagi, itu hanya sebuah simbol dan tradisi dai adat Betawi, roti buaya pun disantap dengan dicocol pada sirup dengan cap pisang.
Filosofi adanya roti buaya sebagai simbol hadiah pernikahan yang di bawa calon memperlai pria kepada calon mempelai wanita adalah adanya kepercayaan yang mana jika lelaki jejaka ingin meminang seorang wanita, maka syarat yang di minta oleh calon mertuanya adalah membawa seekor buaya. Tapi karena dirasa sulit untu membawanya, maka lelaki tersebut berinisiatif untuk mengganti buaya menjadi sebuah roti dengan bentuk menyerupai buaya. Selain itu karena roti buaya merupakan lambing kemapanan dan kesetiaan sampai akhir hayat, menngapa? Karena pada zaman dahulu yang dapat memakan roti hanyalah kaum bangsawan saja, dan buaya merupakan binatang yang paling setia, karena buaya hanya menikah satu kali selama hidupnya.
Poin penting dari makna roti buaya itu sendiri adalah tentang sebuah perjuangan. Yang mana calon mempelai pria berusaha memenuhi permintaan dari calon mempelai wanita sebelum resmi dinikahinya. Tradisi ini terus dilakukan secara turun temurun sehingga tak heran bila Anda melihat atau menghadiri acara pernikahan pada masyarakat Betawi dalam seserahan pasti aka nada satu atau dua roti buaya yang sudah dihias cantik. Dahulu roti buaya hanyalah roti tanpa isi, tapi semakin berkembangnya jaman, roti ini pun berubah karena pada setiap roti biasanya diberi isian entah coklat, stroberi, dll.

Kepercayaan orang Betawi zaman dahulu memang sangat kuat khususnya dalam menyerahkan seorang anak perempuan. Pihak lelaki harus benar-benar di anggap mampu untuk menghidupi dan menyejahterakan anak perempuannya dari segi ekonomi sudah dapat membeli dan mampu mencukupi semua kebutuhan rumah tangganya kelak. Sehingga permintaan buaya yang dulu kabarnya menjadi cerita rakyat jika dikaitkan makna adalah setiap orang tua dari pihak wanita, tentu ingin agar anaknya mendapatkan lelaki yang benar-benar tak hanya mencintainya tetapi juga dianggap mampu menghidupi anak perempuannya dengan layak.

Filosofis Tahlilan


Filosofis Tahlilan
Sering kita dengar terjadi pro dan kontra tentang tahlilan dalam agama islam. Banyak yang setuju, dan banyak pula yang menganggapnya sebagai suatu ibadah yang dibuat-buat dan dianggap sebagai suatu bid'ah, akan tetapi menurut saya tahlilan adalah sebuah budaya yang sangat dinamis dan dari sudut pandang antropologis, sangat menarik.
Dia tak hanya menjadi perekat sosial, tapi juga mempersatukan elemen masyarakat yang terpisah dalam kompartemen ideologi dan keyakinan. Tahlilan berasal dari bahasa Arab “tahlil” yang berarti “ekspresi kesenangan” atau “ekspresi keriangan”. Kata itu bisa juga berarti “pengucapan la ilaha illallah”. Dalam upacara Tahlil, puji-pujian terhadap Tuhan memang menjadi fokus utama. Biasanya dilakukan lewat bacaan ayat-ayat dan doa-doa tertentu.
Surat Yasin menjadi bacaan utama, diiringi dengan Ayat Kursi dan lantunan tasbih (pensucian), tahmid (puji-pujian) dan istighfar (mohon ampunan). Dalam tradisi NU, Tahlilan biasanya dilakukan di samping makam dengan membangun tenda atau di rumah orang yang meninggal. Biasanya, upacara Tahlilan dilakukan pada bilangan hari tertentu, misalnya 7 hari, 40 hari, atau 100 hari. Upacara Tahlilan biasanya dilakukan setiap malam selama 7 hari berturut-turut. Ada pula yang melakukannya selama 40 malam berturut-turut.
Saya tidak tahu pasti mengapa jumlah hari-hari itu yang dijadikan patokan.
Tapi saya menduga bahwa rujukan angka-angka tersebut terkait erat dengan cerita-cerita eskatologis yang mengisahkan kondisi orang yang meninggal, misalnya bahwa arwah seseorang akan meninggalkan rumahnya pada hari ke-7 atau pada hari ke-40 sejak ia meninggal. NU dan kaum Muslim tradisional secara umum sangat meyakini drama perjalanan kematian. Ketika seorang manusia meninggal, fase pertama yang harus dilewatinya adalah sebuah ujian di liang kubur di mana Malaikat akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan standar seperti man rabbuka? (siapa tuhanmu), man nabiyyuka? (siapa nabimu), ma dinuka? (apa agamamu), dan seterusnya.
Tahap alam kubur ini sangat penting bagi seseorang untuk melewati fase-fase berikutnya, sebelum akhirnya digiring ke Padang Mahsyar. Dia dan manusia lainnya, diperintah untuk melewati “jembatan lurus” (sirathal mustaqim). Jangan bayangkan Suramadu, karena jembatan ini sangat tipis, sehingga ada sebuah riwayat mengatakan bahwa ketebalannya seukuran rambut dibelah tujuh.
Jembatan itu menghampar begitu panjangnya di atas bara api yang suhunya melebihi permukaan Matahari. Itulah Neraka Jahanam. Tidak banyak orang yang bisa selamat melewati jembatan supermini namun panjang itu. Tapi, seperti diriwayatkan sebuah hadis, mereka yang punya amal saleh yang cukup akan dengan mudah melewati sirathal mustaqim untuk kemudian masuk ke surga yang nikmat (jannatun naim). Tapi mereka yang banyak dosa akan terjerambab ke dalam Neraka Jahanam.
Dengan latar belakang perjalanan kematian yang begitu menegangkan, warga NU dan kaum Muslim tradisional mencoba memperingan perjalanan orang yang meninggal, yakni dengan cara memberi bantuan amal saleh berupa bacaan-bacaan dan doa-doa dalam Tahlilan. Dengan kata lain, Tahlilan adalah upaya untuk memperingan perjalanan orang yang meninggal menuju persinggahan terakhir. 
Tentu tidak semua umat Islam meyakini kisah dramatis perjalanan kematian seperti di atas. Kalaupun meyakini, mereka tidak percaya bahwa orang yang hidup bisa membantu orang yang sudah mati. Kaum Wahabi percaya bahwa amal perbuatan seseorang akan terputus ketika ia meninggal. Tidak ada orang di dunia yang mampu menyelamatkan atau membantunya di akhirat sana.

Namun, terlepas dari perdebatan yang tak mungkin bisa dibuktikan itu (karena kita harus meninggal dulu untuk membuktikannya), Tahlilan adalah sebuah budaya yang sangat dinamis dan dari sudut pandang antropologis, sangat menarik. Dia tak hanya menjadi perekat sosial, tapi juga mempersatukan elemen masyarakat yang terpisah dalam kompartemen ideologi dan keyakinan. Saya tidak melihat sama sekali hal-hal yang dikhawatirkan kaum Wahabi, yakni bahwa acara semacam ini bisa membuat orang menjadi syirik (menduakan Tuhan) atau bid’ah (mengada-ada). Yang saya saksikan adalah sebuah subkultur Islam yang sangat menarik yang bisa menjadi kohesi bagi masyarakat kota yang kerap terlena dalam kesibukan masing-masing.